Wamenkeu: Banyak Orang Indonesia Ikut Judi Online Sepak Bola Inggris
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mendorong jajaran perpajakan menambah pendapatan negara dari aktivitas ekonomi bawah tanah (underground economy).
Underground economy dapat diartikan sebagai suatu kegiatan ekonomi yang tidak tercatat dalam statistik resmi atau tak dilaporkan kepada pemerintah.
Anggito mencontohkan judi bola online sebagai salah satu aktivitas underground economy yang kini digandrungi masyarakat dalam negeri.
"Sudah ada angkanya, kemarin saya juga merinding disampaikan oleh Kominfo jumlahnya, onshore dan offshore. Yang melakukan online betting kepada sepakbola di Inggris, orang Indonesia banyak sekali," kata Anggito saat memberikan orasi ilmiahnya dalam rapat terbuka senat yang digelar di Sekolah Vokasi UGM, Sleman, DIY, Senin (28/10).
Lihat Juga : |
Masyarakat Indonesia, menurut Anggito, amat leluasa bertaruh atau ikut judi daring yang tak dilarang di Inggris. Penghasilan dari judi bola ini pun luput dari pajak.
"Udah enggak kena denda, dianggap tidak haram (di Inggris), enggak bayar pajak lagi, padahal dia menang itu. Kalau dia dapat winning, itu kan nambah PPh (pajak penghasilan) tho mestinya," tutur Anggito.
"Tapi kan nggak mungkin dia ngelaporkan penghasilan dari judi kan nggak mungkin, jadi teman-teman pajak mesti pintar untuk mencari bahwa ini ada tambahan income yang berasal dari underground economy," tuturnya.
Bukan cuma judi online, Anggito juga menyoroti penghasilan tak kena pajak dari gim daring.
"Kita membuka mata bahwa sebenarnya banyak underground economy yang tidak terregister, tidak ter-record, dan tidak bayar pajak. Jadi yang kita ambil itu," ucapnya.
Menurut Anggito, maraknya judi online, banjir barang impor, masuknya barang ilegal dan penyelundupan menjadi tantangannya di Kemenkeu, khususnya dalam menambah penerimaan negara.