Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara soal nasib pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya di era Presiden Prabowo Subianto.
"Terkait kereta cepat (Jakarta-Surabaya) ini banyak yang bertanya, tetapi menurut saya ini memang akan terus kita kaji dan saya akan pelajari lebih detail lagi," ucap AHY dalam Konferensi Pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
"Tapi paling tidak saya melihat ini (Kereta Cepat Jakarta-Surabaya) penting. Ini sesuatu yang akan menjadi game changer kalau bisa diwujudkan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY menekankan pembangunan proyek ini membutuhkan sumber daya yang tak sedikit. Ia juga menegaskan perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Ia pun mengaku masih harus mempelajari proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
"Akan saya pelajari. Saya tidak akan menyampaikan detail terlebih dahulu karena memang ini fase saya untuk bisa lebih memahami permasalahan sekaligus mempelajari target-target yang ditetapkan sebelumnya," jelasnya.
"Tetapi kalau ini bisa diwujudkan, menghubungkan Jakarta-Surabaya, lintasan yang digunakan oleh puluhan bahkan ratusan juta penduduk. Saya rasa akan menjadi sesuatu yang bukan hanya monumental, tetapi juga akan sangat memberikan nilai ekonomi yang tinggi," tandas AHY.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi sebelumnya mengatakan masih membahas rencana proyek ini. Pada Juli 2024 lalu, ia menyebut KCIC masih melakukan studi pra-kelayakan dengan China untuk proyek Whoosh tersebut.
Namun, belum ada estimasi terkait nilai proyek itu. KCIC juga belum memutuskan bakal melakukan kerja sama dengan perusahaan China atau Jepang.