Harga minyak mentah dunia melambung nyaris 2 persen atau naik lebih dari US$1 per barel pada perdagangan Jumat (1/11) gara-gara Iran bersiap membalas serangan Israel dalam beberapa hari ke depan.
Pasar khawatir mencermati ketegangan geopolitik di Timur Tengah meningkat menyusul adanya laporan Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel.
Minyak mentah berjangka Brent naik 1,8 persen atau US$1,31 menjadi US$74,12 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 1,9 persen atau US$1,35 menjadi US$70,61 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intelijen Israel menunjukkan Iran sedang mempersiapkan diri untuk menyerang Negeri Zionis dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang.
Serangan Iran ini mungkin dilakukan sebelum Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) pada 5 November besok.
Israel menduga serangan itu diperkirakan akan dilakukan Iran dari Irak, dengan menggunakan sejumlah besar pesawat nirawak (drone) dan rudal balistik.
Kenaikan harga minyak juga didukung oleh ekspektasi negara-negara produsen minyak, OPEC+ dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada Desember selama satu bulan atau lebih.
Kepada Reuters, empat orang narasumber menyebut alasan penundaan lantaran OPEC+ khawatir permintaan minyak yang lemah dan meningkatnya pasokan.
"Keputusan untuk menunda peningkatan tersebut dapat diambil paling cepat minggu depan," kata dua sumber tersebut, Jumat (1/11).
(pta)