Rupiah Loyo ke Rp15.732 di Akhir Pekan

Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.732 per dolar AS pada Jumat (1/11) sore. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.723 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mata uang di kawasan Asia terpantau kompak anjlok. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,15 persen, peso Filipina melemah 0,51 persen, baht Thailand minus 0,33 persen, dan ringgit Malaysia 0,15 persen.

Kemudian, dolar Singapura melemah 0,33 persen, yuan China minus 0,08 persen, yen Jepang minus 0,32 persen, dan dolar Hong Kong 0,04 persen.

Senada, mata uang di negara maju terpantau dominan melemah. Dolar Australia melemah 0,30 persen, euro Eropa minus 0,11 persen, dolar Kanada 0,03 persen, dan franc Swiss minus 0,46 persen.

Hanya poundsterling Inggris menguat 0,01 persen.

Analis pasar uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang regional pada umumnya melemah terhadap dolar AS.

Ia menyebut investor mengantisipasi data tenaga kerja AS NFP malam ini yang akan kembali lebih kuat menyusul data ADP dan klaim pengangguran yang juga lebih kuat dari perkiraan.

"Data domestik, inflasi Indonesia kembali menunjukkan penurunan, dan meningkatkan harapan BI untuk memangkas suku bunga. Hal ini tidak mendukung rupiah," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.