Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.758 per dolar AS pada Senin (4/11) pagi. Mata uang Garuda melemah 26,5 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,77 persen, baht Thailand menguat 0,47 persen, yuan China menguat 0,22 persen, peso Filipina menguat 0,38 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,48 persen.
Dolar Singapura juga menguat 0,46 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,50 persen, poundsterling Inggris menguat 0,39 persen, dan franc Swiss menguat 0,51 persen.
Lihat Juga : |
Selanjutnya, dolar Australia menguat 0,67 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,31 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah imbas data pekerjaan Amerika Serikat (AS) NFP dan manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan. Selain itu, investor juga menanti jalannya pesta demokrasi AS dan hasil pertemuan The Fed.
"Investor mengantisipasi pilpres AS minggu ini yang apabila dimenangkan oleh Trump akan berpotensi menguatkan dolar AS lebih jauh. Investor juga menantikan hasil pertemuan FOMC," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.700 per dolar AS - Rp15.850 per dolar AS.
(ldy/pta)