CNN INDONESIA FINANCIAL FORUM

BCA Ungkap Rahasia Sukses Cegah Kejahatan Digital di Perbankan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Nov 2024 15:31 WIB
BCA menggunakan teknologi pengenalan wajah alias face biometric untuk mencegah kejahatan digital di sektor perbankan dan itu sukses besar.
BCA menggunakan teknologi pengenalan wajah alias face biometric untuk mencegah kejahatan digital di sektor perbankan dan itu sukses besar. ( CNN Indonesia/Suriyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Central Asia Tbk alias BCA membeberkan jurus jitu mencegah kejahatan digital yang belakangan marak di dunia perbankan.

Wakil Presiden Direktur PT BCA Tbk Hendra Lembong mengatakan langkah andalan BCA yaitu menggunakan teknologi pengenalan wajah alias face biometric.

Dalam sesi tanya jawab di CNN Indonesia Financial Forum, Selasa (12/11), Hendra memaparkan penggunaan teknologi pengenalan wajah berhasil menurunkan kasus penipuan yang merambah di sektor perbankan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berujar kasus penipuan yang tadinya terjadi nyaris setiap hari, sukses turun jadi 0 kasus usai BCA memanfaatkan fitur pengenalan wajah.

Lihat Juga :

"Biasanya kalo datanya dikasih semua [ke penipu], data itu untuk dipakai download lagi aplikasinya atas nama Bapak/Ibu tersebut di handphone penipu. Nah kita taruh kontrol, pada saat nasabah kita register, itu kita simpan data IMEI-nya," kata Hendra di acara tersebut.

"Begitu handphonenya berganti, kita minta dia nyalain kamera. Kita verify face biometricnya sesuai tidak dengan Dukcapil atau di database kita," lanjut Hendra.

Hendra menuturkan verifikasi identitas semacam ini bisa dengan cepat mendeteksi apakah seorang nasabah mengalami penipuan atau tidak. Kendati begitu, seorang nasabah yang tidak mengalami penipuan juga bisa saja gagal melakukan verifikasi apabila data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) tak lagi relevan.

Sebut saja misalnya ketika foto pada Kartu Tanda Penduduk menampilkan potret nasabah kala berusia 17 tahun, sementara saat ini sudah berumur lebih dari itu.

"Kalau itu gagal, kadang-kadang di Dukcapil kan foto KTP-nya umur 17 tahun, dengan sekarang udah sangat berbeda jadi gagal. [Jika demikian], kita minta sambungkan dengan Halo BCA, customer service kita, (untuk) dilihat, diinterview," ucap Hendra.

Menurut Hendra, meski sukses, cara ini juga banyak dikomplain oleh nasabah. Sebab, tiap kali ganti ponsel, nasabah harus melakukan verifikasi identitas ulang.

Kendati demikian, tak ada cara lain yang menurutnya lebih ampuh di tengah minimnya literasi digital saat ini.

Pada kesempatan itu, Hendra juga berbagi cerita soal beberapa temuan BCA mengenai peralihan akun nasabah di antara anggota keluarga.

"Kita juga ketemu di Indonesia, ternyata banyak akunnya itu dipakai oleh orang lain, tapi valid sebetulnya, di mana ibunya sudah tua dikasih ke anaknya, dioper. Begitu anaknya ganti handphone, kita lihat [dan bingung] 'Lho, you siapa?'," ujarnya.

Ia mengatakan jika terjadi kasus demikian, BCA biasanya akan mengarahkan nasabah itu untuk menghubungi staf Halo BCA. Jika terkonfirmasi bahwa nasabah tersebut merupakan anak dari nasabah sebelumnya, maka pihaknya akan meminta surat kuasa kepada ibu nasabah yang menyatakan bahwa anaknya benar melakukan peralihan akun.

Lihat Juga :

"Tidak ada jalan lain sampai nanti digital literacy kita di 100 persen, nah baru kita semua bisa tidur tenang dan mudah-mudahan prosesnya jadi jauh lebih efisien lagi," ucapnya.

CNN Indonesia Financial Forum 2024 digelar hari ini, Selasa (12/11), pukul 10.00 WIB, di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta.

Mengangkat tema "Inklusi Keuangan: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia", forum ini menjadi wadah strategis bagi para pembicara untuk membahas langkah konkret dalam memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh masyarakat.

Acara ini menghadirkan keynote speaker Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi dan Anggota Dewan Komisioner OJK Frederica Widyasari Dewi, serta sejumlah pemangku kepentingan dari asosiasi dan institusi pemerintah sebagai panelis.

Mereka yang menjadi panelis antara lain Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK Edwin Nurhadi, Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Hendra Lembong, Staf Ahli Kementerian Koperasi Herbert Siagian, Komisaris Independen PT Bank Jago Tbk Anika Faisal, dan CEO PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda.

(blq/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER