Bos Mandiri Soroti Badai PHK, Was-was Daya Beli Kian Tergerus

CNN Indonesia
Rabu, 13 Nov 2024 13:35 WIB
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menyoroti banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menyoroti banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menyoroti banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan.

Darmawan khawatir fenomena layoff itu makin menggerus daya beli masyarakat Indonesia. Apalagi, ini terjadi dan berdampak kepada sektor manufaktur.

"Kita juga mengkhawatirkan adanya risiko penurunan daya beli yang terus tumbuh besar, dan ini mungkin disebabkan banyak terjadi layoff di berbagai usaha (perusahaan)," tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bos bank pelat merah itu mewanti-wanti bahaya dari pelemahan purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia. Ia menyorot indeks tersebut terus merosot, bahkan terjadi berturut-turut dalam empat bulan terakhir.

Ia menekankan capaian PMI manufaktur Indonesia berada di kisaran yang berisiko terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Faktor domestik yang kita antisipasi adalah penurunan daya beli masyarakat yang mungkin ini harus menjadi concern kita semua, terutama dari masyarakat-masyarakat di kelas bawah," bebernya.

"Akan kita terus jaga pertumbuhannya itu (masyarakat kelas bawah) dengan mendukung para pelaku UMKM bisa terus mengembangkan usahanya," janji Darmawan.

PMI manufaktur Indonesia memang kontraksi dalam empat bulan beruntun. Rinciannya, pada Juli sebesar 49,3, Agustus 48,9, September 49,2, dan Oktober 49,2.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER