Reklamasi Progresif dan Birdwatching, Cara PT BSI Lestarikan Ekosistem

PT BSI | CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2024 10:55 WIB
PT BSI berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai program inovatif, termasuk reklamasi progresif dan birdwatching.
Birdwatching, salah satu program PT BSI untuk menjaga ekosistem di sekitar area tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. (Foto: Arsip PT BSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bumi Suksesindo (PT BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui berbagai program inovatif, termasuk reklamasi progresif dan birdwatching.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk meminimalkan dampak operasional tambang terhadap ekosistem di sekitar area tambang emas Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur.

Enviromental Manager Merdeka Copper Gold, Eben Ezer Sirait, memaparkan bahwa pihaknya memiliki baseline rencana pengelolaan dan pemantauan keanekaragaman hayati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai contoh, kami menempatkan Jebakan Kamera di beberapa titik strategis, untuk meng-capture keberadaan hewan-hewan lokal di sekitar wilayah operasi. Kami bersyukur, dari hasil pemantauan tersebut area ekosistem sekitar lokasi tambang kami masih layak untuk dihuni berbagai satwa lokal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11).

Sejak 2016 hingga Oktober 2024, PT BSI telah mereklamasi lahan seluas 77,3 hektare dengan menanam sekitar 66.184 pohon. Dari jumlah ini, 60% merupakan tanaman lokal yang berperan penting dalam memulihkan ekosistem, sementara 40% lainnya adalah tanaman fast grow yang dikembangkan di fasilitas persemaian milik perusahaan.

Proses reklamasi progresif ini dilakukan secara langsung setelah suatu area selesai digunakan dalam operasi tambang, tanpa menunggu seluruh kegiatan operasional berakhir.

Salah satu program unggulan PT BSI adalah birdwatching, yang tidak hanya menjadi sarana pengamatan burung, tetapi juga alat edukasi mengenai spesies burung yang hidup di sekitar area tambang. Program ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pelajar, komunitas pecinta alam, hingga fotografer.

Beberapa burung yang sering terlihat dalam program ini adalah Rangkong Julang Emas (Rhyticeros undulatus), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus), Merbah Cerukcuk (Pycnonotus goiavier), Serindit Jawa (Loriculus pusillus), dan Takur Tenggeret (Psilopogon australis).

PT BSISalah satu satwa yang masih hidup dan terjaga di area tambang PT BSI, burung merak hijau. (Foto: Arsip PT BSI)

Menurut Eben, banyaknya hewan yang dilihat oleh peserta membuktikan bahwa PT BSI selalu berkomitmen dalam melestarikan flora dan fauna di Tambang Emas Tujuh Bukit yang merupakan bagian tanggung jawab serta komitmen perusahaan.

"Dalam upaya ini keterlibatan masyarakat menjadi penting dalam upaya bersama melakukan kegiatan perlindungan lingkungan, sesuai kaidah pertambangan yang baik atau Good Mining Practice (GMP)," imbuh di.

Komitmen PT Merdeka Copper Gold Tbk tidak hanya terbatas pada area Tujuh Bukit. Anak perusahaan lainnya, PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM) yang mengoperasikan Tambang Nikel, bekerja sama dengan BKSDA Sulawesi Tenggara untuk konservasi Anoa (Bubalus spp), satwa endemik yang dilindungi.

PT SCM juga menginisiasi program konservasi Anoa yang melibatkan identifikasi dan pemasangan papan petunjuk di lokasi penyeberangan Anoa di jalan akses. Selain itu, program ini juga mencakup kegiatan pemasangan kamera trap, untuk memantau spesies prioritas, pengayaan sumber makanan Anoa di area dengan aktivitas manusia berintensitas rendah, dan meminimalisir adanya konflik antar satwa liar.

Sebagai perusahaan dengan rating ESG A dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 2023, Grup Merdeka terus memperkuat reputasinya sebagai pemimpin dalam praktik pertambangan yang berkelanjutan. Dengan reklamasi progresif dan program edukasi seperti birdwatching, perseroan tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER