BRI Dukung Mangga Bondowoso Dari Desa Botolinggo ke Pasar Nasional

BRI | CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2024 13:36 WIB
BRI mendukung petani mangga alpukat di Botolinggo untuk meningkatkan skala usahanya sehingga meningkatkan taraf hidup para petani.
BRI mendukung petani mangga alpukat di Botolinggo untuk meningkatkan skala usahanya. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya petani di pedesaan. Salah satu buktinya dapat dilihat pada petani mangga asal Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, Abu Sufyan, yang berhasil meningkatkan skala usahanya secara signifikan.

Abu saat ini mengelola Mangga Alpukat, komoditas unggulan khas Desa Botolinggo. Mangga ini memiliki rasa manis, tekstur lembut, kadar air rendah, dan keunikan cara menyantapnya, daging buahnya dapat disendok seperti alpukat, menjadikannya komoditas unggulan di pasar lokal dan menarik minat konsumen luar daerah.

Awal perjalanannya dengan BRI dimulai melalui rekomendasi sesama petani di Kelompok Sumber Mangga. Dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), ia mendapatkan modal untuk meningkatkan produktivitas kebun mangganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya modal usaha, BRI juga memberikan pendampingan komprehensif kepada Abu dan kelompok taninya. Edukasi yang diterima meliputi manajemen keuangan, strategi pemasaran, hingga penerapan metode pembayaran modern seperti QRIS.

"BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo," ujarnya.

Melalui bimbingan yang diberikan oleh BRI, Abu pun mampu memasarkan produknya hingga ke luar daerah. Sistem pemasaran yang diterapkan bukan hanya secara lokal, tetapi juga secara daring ke wilayah lain seperti DKI Jakarta.

Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung di sekitar desanya, pendampingan yang diberikan telah membuka peluang baginya untuk memperluas jangkauan pasarnya.

Dengan pengelolaan yang lebih baik, ia kini memiliki pendapatan bersih hingga puluhan juta rupiah per bulan. Peningkatan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarganya, yang kini bisa menikmati pendidikan yang lebih baik dan kondisi hidup yang layak, tapi juga berdampak pada masyarakat sekitar.

Abu Sufyan kini mengelola lahan hampir 5 hektar dan mempekerjakan sekitar 10 orang dari desanya untuk membantu operasional kebunnya, termasuk pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan buah mangga sebelum siap dipasarkan.

Pada kesempatan terpisah, Senior Executive Vice President Ultra Mikro BRI, M. Candra Utama, menyatakan bahwa keberhasilan Abu adalah bukti nyata dari bagaimana kemitraan berkelanjutan dan dukungan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan di daerah.

"Melalui kemitraan dengan BRI, kami ingin melihat lebih banyak petani yang bukan hanya tumbuh, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi di wilayahnya, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/11).

Menurutnya, dukungan BRI tidak hanya mencakup pembiayaan, tetapi juga edukasi dan teknologi yang memberdayakan petani untuk mengelola bisnisnya dengan lebih profesional dan efisien.

"Dengan pendekatan pendampingan yang tepat, kami percaya usaha seperti yang dijalankan Abu Sufyan tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang lebih besar, membawa manfaat bagi keluarga dan masyarakat," pungkas Candra.

Abu Sufyan adalah contoh nyata bagaimana dukungan dari lembaga keuangan seperti BRI dapat mendorong petani lokal menjadi lebih sejahtera dan mandiri. Program pemberdayaan ini tak hanya memperkuat sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan ekonomi desa secara berkelanjutan.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER