Bisakah Creative Financing Lanjutkan Proyek Tol?

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) PT PII menilai skema creative financing dapat menjadi solusi untuk melanjutkan proyek jalan tol yang terancam akibat kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan Deputi Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Pratomo Ismujatmika  dalam acara talk show bertajuk 'Creative Financing, Jurus Jitu Infrastruktur Menembus Ekonomi 8 Persen' di Jakarta, Rabu (18/12).

Menurut Pratomo, sejumlah ruas tol yang tersisa saat ini memiliki tantangan berat karena terletak di wilayah yang belum memiliki potensi permintaan besar.

"Sekarang itu memang banyak ruas-ruas itu, yang sekarang demand totalnya paling challenging," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa para investor, khususnya dari luar negeri, enggan menanggung risiko jalan tol yang tidak memiliki permintaan pengguna yang pasti.

"Mereka maunya kalau ada jaminan demand atau keuntungan yang stabil," tambah Pratomo.

Sebagai solusi, ia mengusulkan model pembiayaan paket.

"Jadi yang ruas yang sudah dibangun, itu dipaket dengan ruas-ruas yang baru. Jadi prinsip yang ada dari jalan tol yang eksisten, bisa dipaket untuk membalik investasi dari Jalan ruas yang baru," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta penundaan sementara proyek infrastruktur besar, termasuk jalan tol.

Menurut Sony Sulaksono Wibowo dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), penundaan berlaku untuk proyek-proyek yang belum memulai konstruksi. Proyek yang sudah dalam tahap studi kelayakan atau pembangunan akan tetap dilanjutkan.

Salah satu contoh proyek yang ditahan adalah Tol Puncak dan ruas tol Kulon Progo-Cilacap. Namun, Sony membuka peluang bagi investor swasta untuk melanjutkan proyek yang ditunda pemerintah, asalkan tidak menggunakan dana dari anggaran negara.

[Gambas:Video CNN]