Peran Vital RI dalam Perubahan Iklim, Bank Mandiri Dukung Target NZE

Bank Mandiri | CNN Indonesia
Jumat, 20 Des 2024 11:25 WIB
Bank Mandiri berkomitmen menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang dicanangkan Indonesia.
Foto: Arsip Bank Mandiri.
Jakarta, CNN Indonesia --

Dengan kekayaan alam yang luar biasa, Indonesia berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan di tengah isu perubahan iklim.

Sebagai rumah bagi hutan tropis terbesar ketiga di dunia dan ekosistem mangrove seluas lebih dari 3,36 juta hektare-sekitar 20% dari total luas mangrove dunia-Indonesia memegang peran strategis dalam menyeimbangkan karbon dunia.

Tak hanya itu, lahan gambut luas dan kekayaan biodiversitas menjadikan Indonesia pusat solusi berbasis alam (Natural Based Solutions/NBS) terbesar kedua di dunia, dengan potensi menyerap hingga 1,5 Giga Ton CO₂ per tahun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyebut, sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Menurutnya Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi karbon dunia secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank Mandiri berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga menjadi mitra transformasi bagi nasabah kami, dengan membantu mereka beralih ke praktik bisnis yang lebih berkelanjutan," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (19/12).

Darmawan menjelaskan, dalam mendorong bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri fokus pada dua langkah strategis utama. Pertama, sebagai ESG Advisor, Bank Mandiri membantu nasabah beralih ke praktik bisnis yang berkelanjutan. Kedua, sebagai penyedia pembiayaan proyek hijau, seperti konservasi alam dan pengembangan energi terbarukan.

"Impian besar kami adalah menjadikan nasabah sebagai Sustainability Champion, yang mampu memberikan dampak positif nyata terhadap lingkungan dan pada saat yang sama mendapatkan keunggulan yang kompetitif," tutur Darmawan.

Hingga September 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp285 triliun, naik 12,8% dari tahun sebelumnya.

Dari angka tersebut, Rp143 triliun dialokasikan untuk pembiayaan sosial atau tumbuh 9,4% secara year on year (YoY), dan Rp142 triliun untuk pembiayaan hijau, naik 16,4% YoY. Dengan pangsa pasar lebih dari 35%, Bank Mandiri memimpin di sektor pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.

Tak hanya itu, Bank Mandiri juga meluncurkan fitur Livin' Planet dalam superapp Livin' by Mandiri. Fitur ini memungkinkan pengguna menghitung jejak karbon dari aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan listrik dan transportasi, sekaligus menawarkan solusi untuk menyeimbangkan emisi karbon pribadi.

Meski begitu, bank berlogo pita emas ini juga menyadari masih terdapat hal yang perlu diatasi bersama untuk membangun ekosistem berkelanjutan di Indonesia.

"Pengetahuan tentang praktik bisnis berkelanjutan, akses teknologi yang belum merata, dan kesenjangan pembiayaan harus kita atasi bersama untuk memaksimalkan potensi solusi berbasis alam," kata Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan menerangkan, bahwa komitmen Bank Mandiri terhadap akselerasi penurunan emisi karbon ini terus dibawa ke forum internasional, seperti CEO Climate Talks dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) di Baku, Azerbaijan.

Dalam forum ini, Darmawan mengajak seluruh pihak, termasuk mitra global, pemangku kepentingan, dan komunitas, untuk mempercepat penurunan emisi dan membangun ekosistem bisnis berkelanjutan, serta mendukung Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) lebih cepat dari target 2060.

"Indonesia memiliki keunikan yang tidak dimiliki negara lain. Alam kita adalah solusi bagi dunia, dan kami di Bank Mandiri berkomitmen menjadi bagian dari perjalanan ini," pungkas Darmawan.

(ory/ory)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER