Sensus Ungkap Industri China Serap 429 Juta Pekerja pada 2023

CNN Indonesia
Jumat, 27 Des 2024 17:15 WIB
Sensus Ekonomi China mencatat industri sekunder dan tersier di Negeri Tirai Bambu menyerap lebih dari 428,98 juta orang pada akhir 2023. Ilustrasi. (AFP/STR).
Jakarta, CNN Indonesia --

China merilis hasil sensus ekonomi nasional kelimanya pada Kamis (26/12). Hasil sensus tersebut menunjukkan industri sekunder dan tersier di Negeri Tirai Bambu tersebut menyerap lebih dari 428,98 juta orang pada akhir 2023.

Angka ini naik 11,9 persen atau 45,74 juta orang dibandingkan pada akhir 2018.

Dari jumlah tersebut, 164,29 juta orang bekerja di industri sekunder, jumlah ini turun 4,8 persen atau sekitar 8,26 juta orang jika dibandingkan pada akhir 2018.

Di sisi lain, sebanyak 264,68 juta orang bekerja di industri tersier, angka ini menanjak 25,6 persen atau 54,02 juta orang dibandingkan level pada 2018.

Berdasarkan sensus tersebut, industri tersier memang menyumbang 56,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) negara itu pada 2023, meningkat dua poin persentase dibandingkan 2018.

Para ahli mengaitkan perubahan distribusi tenaga kerja ini dengan restrukturisasi industri, kemajuan teknologi, dan munculnya berbagai lapangan kerja baru dan kebutuhan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.

"Industri tersier menyumbang proporsi yang meningkat terhadap PDB negara dan memiliki kemampuan yang lebih kuat untuk menarik pekerja," kata Pejabat Biro Statistik Nasional Wang Guanhua dalam sebuah konferensi pers di Beijing, Kamis (26/12), melansir China Daily.

Wang mencatat kemajuan teknologi juga memainkan peran penting dalam membentuk distribusi tenaga kerja saat ini.

"Efisiensi manufaktur China telah meningkat dengan bantuan fasilitas dan perangkat pintar. Beberapa peran yang sebelumnya merupakan bagian dari sektor manufaktur, seperti desain atau deteksi kualitas, telah beralih ke pekerjaan di industri tersier karena perkembangan teknologi internet dan pembagian kerja sosial yang lebih baik," jelasnya.

Ia menambahkan industri tersier menunjukkan kapasitas yang kuat untuk menarik pekerja, didukung oleh pertumbuhan sektor-sektor baru yang berhubungan dengan jasa selama lima tahun terakhir.

"Pada akhir 2023, populasi pekerja di sektor transmisi informasi, layanan perangkat lunak, dan layanan teknologi informasi telah tumbuh 5,07 juta dibandingkan dengan tahun 2018, berkat perkembangan ekonomi digital," ujar Wang.

Industri tersier berkisar dari ritel hingga transportasi, katering, akomodasi, keuangan, dan properti, sementara industri sekunder mencakup pertambangan, manufaktur, utilitas, dan konstruksi.

Dalam hal sektor, tiga sektor tertinggi dengan jumlah orang yang dipekerjakan di industri sekunder dan tersier terbesar adalah manufaktur sebanyak 104,81 juta orang atau 24,4 persen, perdagangan besar dan eceran sebanyak 53,25 juta orang atau 12,4 persen, dan bidang konstruksi sebanyak 51,17 juta atau 11,9 persen.

Sementara dalam hal wilayah, sebanyak 224,32 juta orang dipekerjakan di industri sekunder dan tersier di wilayah timur atau 52,3 persen, 98,90 juta orang di wilayah tengah atau 23,1 persen, 86,32 juta orang di wilayah barat atau 20,1 persen, dan 19,42 juta orang di wilayah timur laut atau 4,5 persen.



(del/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK