Menteri UMKM Beber Alasan Pasar Becek Jadi Sepi Usai Disulap Modern

tim | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2025 20:45 WIB
Menteri UMKM Maman menyebut pasar sepi bukan karena dayta beli turun, tetapi dipengaruhi tren belanja online hingga judi online.
Menteri UMKM Maman menyebut pasar sepi bukan karena dayta beli turun, tetapi dipengaruhi tren belanja online hingga judi online. (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA NUGROHO)
Denpasar, CNN Indonesia --

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman membongkar penyebab pasar tradisional yang direvitalisasi jadi pasar modern malah sepi pembeli.

Maman mengatakan sudah banyak pasar tradisional di sejumlah daerah yang dipermak jadi modern oleh pemerintah. Ia menyadari pasar-pasar itu nyatanya tak banyak didatangi pembeli.

"Ada satu situasi yang ternyata setelah direvitalisasi menjadi pasar modern, ternyata masih sepi. Betul tidak? Aada beberapa contoh kasus ini sepi," katanya usai Rakornas Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) di Denpasar, Bali, Kamis (16/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia membantah faktor pemicu sepinya pasar modern adalah daya beli masyarakat yang tengah turun. Menurutnya, ada tiga biang kerok warga tak lagi belanja ke pasar.

"Kita coba evaluasi, sebagian besar ada yang mengatakan bahwa daya beli masyarakat yang menurun. Tetapi, yang saya sampaikan ada dua hal ini permasalahannya, bukan daya beli masyarakat yang menurun," katanya.

Pertama, masyarakat belum terbiasa beralih dari pasar tradisional yang berubah jadi pasar modern. Kedua, ada perubahan kultur belanja masyarakat yang tadinya membeli kebutuhan di pasar beralih jadi belanja online.

"Mau beli sayur, beras, daging, beli apapun, sebagian besar sekarang pelan-pelan sudah mulai bergeser, belum semuanya tapi sudah mulai bergeser (ke online)," ujarnya.

Pemicu lainnya, maraknya judi online. Ia lantas mengutip temuan PPATK soal putaran uang yang mengalir di bisnis judi online. Jumlahnya mencapai Rp900 triliun.

"Temuan PPATK bahwa uang rakyat, uang masyarakat, yang mengalir ke judi online itu hampir kurang lebih Rp900 triliun. Yang seharusnya bisa dibelanjakan, tidak dibelikan dan dipakai untuk judi online," ujar Maman.

Karena itu, Kementerian UMKM mengusulkan ke depan tak cukup merevitalisasi pasar agar pembeli berdatangan. Maman menyebut pihaknya tengah mengkaji pembuatan marketplace buatan pemerintah.

"Kementerian UMKM sudah mulai lagi mempersiapkan kajian untuk bergeser, menyiapkan marketplace atau e-commerce yang dibuat oleh pemerintah," lanjutnya.

Maman menuturkan banyak e-commerce swasta yang bisa ditiru pemerintah untuk melakukan sebuah terobosan agar para pelaku UMKM bisa beradaptasi dengan tantangan digitalisasi.

"Ada Lazada, Tokopedia ada Shopee ada beberapa tuh? Saya pikir tidak ada salahnya kalau kita replikasi. Sekarang ada PD Pasar Jaya, saya pikir sudah mulai ada PD Pasar Jaya digital. Jadi kita sudah harus memulai ini sebagai salah satu terobosan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(kdf/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER