Digitalisasi UMKM Jadi Sorotan di BRI Microfinance Outlook 2025

BRI | CNN Indonesia
Senin, 03 Feb 2025 18:17 WIB
Chief Economist ADB, Albert Francis Park, menilai digitalisasi menjadi kunci pertumbuhan UMKM dalam BRI Microfinance Outlook 2025.
Chief Economist ADB, Albert Francis Park, saat menyampaikan paparannya di BRI Microfinance Outlook 2025. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Digitalisasi menjadi kunci utama pertumbuhan berkelanjutan UMKM Indonesia, tidak hanya sekadar akses kredit. Hal ini disampaikan Chief Economist Asian Development Bank (ADB), Albert Francis Park, dalam gelaran BRI Microfinance Outlook 2025 yang diselenggarakan bersamaan dengan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD, Selasa (30/1).

"Digitalisasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan mewujudkan potensinya. Dengan digitalisasi, usaha kecil dapat mengatasi hambatan investasi yang sering dihadapi bisnis tradisional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/2).

Dia pun memberikan contoh, pelaku UMKM tidak lagi membutuhkan toko fisik untuk berjualan daring, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk di pasar internasional. Platform digital juga membantu UMKM mengembangkan usaha dengan lebih efisien serta meningkatkan pengelolaan bisnis, akses informasi, dan inovasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons tantangan ini, BRI telah mengembangkan beragam inisiatif digital untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Salah satu inisiatif utama adalah BRI LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan yang telah digunakan oleh 8,9 juta pengguna di seluruh Indonesia.

Di samping itu, BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN, yang menjadi pusat kolaborasi BUMN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital untuk UMKM di berbagai daerah.

Tak hanya itu, BRI juga menghadirkan PARI (Integrated Commodity Platform), yang memberikan kemudahan bagi pelaku usaha berbasis komoditas untuk mengoptimalkan rantai pasok dan memperluas pasar. Saat ini, platform tersebut telah digunakan oleh lebih dari 85.298 pengguna.

Dalam paparannya, Park juga menyoroti peran signifikan UMKM dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja.

"UMKM menyerap sekitar 60% dari total tenaga kerja di Indonesia, angka yang serupa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa proporsi pinjaman perbankan untuk UMKM juga telah meningkat mencapai 20%, meski kontribusinya terhadap PDB masih sekitar 7%. Jadi, meskipun ada kemajuan, masih terdapat ruang untuk perbaikan.

Di sisi lain, Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan bahwa tahun ini, BRI menyelenggarakan BRI Microfinance Outlook 2025 bersamaan dengan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, yang sebelumnya diadakan secara terpisah.

"Kami berharap gabungan dua event ini dapat mendukung Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa dengan menghadirkan para pemangku kepentingan dan ahli ekonomi, BRI berharap dapat memperoleh wawasan strategis terkait tantangan ekonomi global dan domestik, serta kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasinya.

"Bagi BRI, hal ini menjadi aspek krusial dalam merumuskan strategic responses dan action plan yang tepat guna mendukung Asta Cita, dengan menempatkan UMKM sebagai pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Sunarso.

Dengan berbagai inisiatif digital dan dukungan ekosistem yang semakin kuat, BRI berharap UMKM di Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER