Pengusaha Pandu Sjahrir buka suara soal kabar ditunjuk sebagai pemimpin Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Ia mengaku belum tahu soal posisinya di Danantara.
"Belum tahu aku, belum dikabari," katanya ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan itu memang dipanggil Presiden Prabowo Subianto hari ini. Namun, Pandu mengatakan pertemuan mereka tidak membahas soal Danantara tetapi soal mobil nasional.
"Oh belum tau aku tadi ngomongin soal mobil nasional aja," beber Pandu.
Isu Pandu menjadi pengurus Danantara muncul usai Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait mengunggah foto bersamanya. Dalam keterangan unggahannya, Maruarar menyebut Pandu sebagai bos Danantara.
"Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara, untuk pembiayaan perumahan. Semoga bermanfaat untuk rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo," kata Maruarar.
Danantara resmi berdiri setelah Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (4/2) mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) menjadi undang-undang.
Danantara akan berperan dalam konsolidasi pengelolaan BUMN serta optimalisasi dividen dan investasi.
Kehadiran Danantara diharapkan dapat memperkuat sektor BUMN sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih stabil dan berkelanjutan.
"Transformasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045 melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Paripurna ke-12 DPR Masa Sidang II Tahun 2024-2024.
"Kita yakin (dengan adanya Danantara) dapat membangun fondasi ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan bagi generasi mendatang," imbuhnya.
Danantara memang diinisiasi oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan diharapkan menjadi superholding bagi BUMN sehingga kerap digadang-gadang sebagai 'Temasek' Indonesia.