Bank Wanti Wanti Kena Dampak Pemangkasan Anggaran Negara

CNN Indonesia
Selasa, 18 Feb 2025 13:06 WIB
Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) mewanti wanti pemangkasan anggaran negara yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto akan berdampak ke sektor perbankan. Ilustrasi. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) mewanti wanti pemangkasan anggaran negara yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto akan berdampak ke sektor perbankan.

Wakil Ketua Umum Perbanas Taswin Zakaria mengatakan pemangkasan anggaran negara berpotensi membuat penyaluran kredit turun.

Ia mengatakan pemangkasan anggaran negara akan mengurangi belanja negara. Dengan penurunan belanja pemerintah, maka sektor swasta akan terdampak.

"Belanja negara itu mempunyai efek terhadap perekonomian karena biasanya pemerintah itu ada peran untuk memancing pertumbuhan spending. Belanja bagi infrastruktur dan belanja buat jalannya pemerintah," ujarnya ditemui di Griya Perbanas, Senin (17/2).

"Itu semua berdampak kepada sektor ril, sektor swasta yang mendapatkan multiplier effect dari spending," sambungnya.

Taswin mengatakan penurunan permintaan di swasta akibat penghematan belanja negara akan berdampak pada penurunan penyaluran kredit perbankan.

"Dampaknya mungkin akan ikut penurunan juga (penurunan kredit) bisa jadi. Karena yang tadi, kan banyak sektor swasta ini akan aktivitas bisnisnya juga mengikuti belanja negara kan," katanya.

Pemotongan anggaran negara dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang diterbitkan Prabowo pada 22 Januari lalu.

Sejumlah kementerian/lembaga dan badan ppn telah menggelar rapat dengan komisi terkait di DPR RI pada Rabu (12/2) dan Kamis (13/2) untuk membahas pagu anggaran 2025 usai terkena pemotongan anggaran imbas efisiensi.

Besaran pemotongan anggaran tersebut variatif. Terdapat kementerian/lembaga yang disunat hingga triliunan, ada pula yang hanya miliaran rupiah.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penyaluran kredit perbankan tumbuh 9 hingga 11 persen secara tahunan (year on year/ yoy) pada 2025.

Target pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada 2025 naik dari realisasi pada 2024. Tahun lalu, penyaluran kredit perbankan tumbuh 10,39 persen (yoy) ke Rp7.827 triliun.

Artinya, jika mencapai target, penyaluran kredit tahun ini bisa mencapai Rp8.687,9 triliun.



(sfr/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK