Badan Gizi Butuh Rp25 T per Bulan Buat Percepatan Makan Bergizi Gratis

CNN Indonesia
Selasa, 18 Feb 2025 06:00 WIB
Badan Gizi menyebut dana Rp71 triliun hanya bisa mencapai maksimal 17,5 juta peserta makan bergizi gratis. Butuh Rp25 triliun jika jumlah penerima ditambah.
Badan Gizi menyebut dana Rp71 triliun hanya bisa mencapai maksimal 17,5 juta peserta makan bergizi gratis. Butuh Rp25 triliun jika jumlah penerima ditambah. (Foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) memerlukan anggaran sebesar Rp25 triliun per bulan untuk percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kalau percepatan itu harus dilakukan, maka BGN itu butuh untuk 2025, butuh Rp25 triliun per bulan untuk makan bergizi," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di Kementerian Desa PDT, Senin (17/2) dikutip Detikfinance.

Ia menjelaskan Badan Gizi menargetkan sebanyak 15 juta hingga 17,5 juta penerima MBG bisa dijangkau dengan dana yang sudah dialokasikan sebelumnya, yakni Rp71 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, jika percepatan dilakukan, Dadan mengatakan target penerimanya bisa lebih besar dari angka itu hingga akhir 2025.

"Target utamanya yang Rp71 triliun itu nanti maksimal itu di 15 (juta) sampai 17,5 juta (penerima manfaat). Tapi Pak Presiden kan minta percepatan. Minta percepatan itu artinya 82,9 juta sudah harus menerima manfaat di akhir tahun," jelasnya.

"Sebetulnya kan kami sudah punya dana dan sudah punya target-target, tapi karena ada permintaan percepatan maka otomatis dibutuhkan dana tambahan," imbuhnya.

Untuk mewujudkan percepatan itu, Dadan menyebut sumber daya manusianya baru bisa mulai bergerak pada akhir Juli 2025. Selanjutnya, mereka membutuhkan dana Rp25 triliun itu untuk menopang percepatan MBG.

"Nah kalau Pak Presiden menginginkan percepatan dan baru kita akan siap di September, karena SDM kita baru akan selesai di akhir Juli kan. Maka, setiap bulan kita akan butuh untuk tahun 2025 ini Rp25 triliun untuk percepatan," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER