Optimalisasi Layanan Perbankan dan Tata Kelola, Fondasi Resiliensi BRI

BRI | CNN Indonesia
Senin, 24 Feb 2025 13:16 WIB
Di sepanjang 2024, BRI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif dan solid di tengah tantangan ekonomi global.
(Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang stabil dengan fundamental yang solid di tengah tantangan ekonomi global.

Resiliensi kinerja BRI itu disebut Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi didorong oleh seluruh layanan operasional perbankan yang berjalan lancar dan aman, sehingga nasabah mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan transaksi perbankan BRI.

Selain itu, kinerja positif BRI juga didukung oleh penerapan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Hendy menyatakan, seperti layaknya bank swasta, BRI juga turut serta dalam program penjaminan simpanan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di samping itu, BRI juga menjadi bank yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia. Partisipasi dan tata Kelola tersebut memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka dijamin keamanannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Hendy.

Sebelumnya pada 12 Februari 2025 lalu BRI telah mengumumkan capaian kinerja keuangan, di mana sepanjang tahun 2024 BRI berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp60,64 triliun dengan total aset hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp1.992,98 triliun atau tumbuh 1,42 persen secara year on year (yoy).

Adapun pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas dengan tetap berfokus pada UMKM. Dari sisi penyaluran kredit, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354,64 triliun atau tumbuh 6,97 persen yoy dan seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif.

Penyaluran kredit BRI tersebut didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dibandingkan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit itu juga diikuti perbaikan kualitas kredit, yang ditunjukkan dengan perbaikan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari 2,95 persen pada akhir Desember 2023 menjadi 2,78 persen pada akhir Desember 2024. Di samping itu, BRI juga mempersiapkan pencadangan yang mencukupi dengan NPL Coverage sebesar 215,01%.

Sementara dari sisi simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil menghimpun simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi penghimpunan simpanan BRI dengan proporsi mencapai 67,30 persen atau setara Rp918,98 triliun.

Capaian kinerja positif BRI tersebut juga didukung kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Tercatat, Rasio Loan Deposit Ratio (LDR) BRI berada di level 88,85 persen dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,63 persen.

Hendy menjelaskan, capaian tersebut menjadi bukti nyata bahwa dengan tata kelola dan fundamental bisnis yang kuat, BRI mampu mencatatkan kinerja yang stabil ditengah dinamika tantangan ekonomi global.

"Kinerja positif BRI tersebut juga mampu menjadi salah satu penentu terjaganya stabilitas industri perbankan yang berdampak positif bagi perekonomian nasional," pungkas Hendy.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER