Menko Pangan Zulhas Sebut RI Tak Punya Varietas Baru dalam 20 Tahun

CNN Indonesia
Kamis, 27 Feb 2025 12:59 WIB
Zulhas menyebut peran penelitian untuk menghasilkan bibit unggul padi hingga tebu amat dibutuhkan, bahkan negara lain sudah punya bibit GMO.
Zulhas menyebut peran penelitian untuk menghasilkan bibit unggul padi hingga tebu amat dibutuhkan Indonesia, bahkan negara lain sudah punya bibit GMO. (Foto: CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut Indonesia tak punya varietas baru dalam 20 tahun terakhir.

Ia berpendapat masalah ini terjadi karena penelitian terpusat di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Namun, pria yang akrab disapa Zulhas itu justru melihat anggaran badan tersebut sedikit.

"Penelitian sekarang semua diambil ke BRIN. BRIN anggarannya sedikit, tolong pak (anggota) DPR dibantu BRIN," ucapnya dalam CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau BRIN enggak dibantu, kita perlu bibit, nanti yang diteliti moderasi beragama yang (biayanya) murah. Padahal, perlunya bibit padi unggul, bibit tebu unggul," kelakar Zulhas.

Menurutnya, peran penelitian untuk menghasilkan bibit unggul amat dibutuhkan Indonesia. Zulhas membandingkan dengan negara-negara lain yang telah memakai bibit genetically modified organism (GMO). Sedangkan Indonesia bahkan tak sanggup menghasilkan varietas baru dalam 20 tahun terakhir.

Di lain sisi, Menko Zulhas menyinggung soal target swasembada pangan yang mesti dicapai di 2026, dimajukan dari target sebelumnya, yakni 2028. Ia bersyukur anggaran ketahanan pangan tak terkena pemotongan.

"Belum bekerja, maju jadi 2028. Belum bekerja, maju lagi 2027. Nah, ini maju lagi, beliau (Presiden Prabowo) meminta (swasembada pangan) 2026. Bisa atau tidak? Bisa, bisa, kita swasembada pangan dalam tempo yang secepat-cepatnya," tutur Zulhas.

"Anggaran 2025 yang saya monitor ada di bidang kami (pangan), totalnya Rp144 triliun. Termasuk yang tidak dipotong, bahkan ditambah kalau di sektor pangan ini," imbuhnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER