Izin Masih Diproses, Freeport Belum Bisa Ekspor Konsentrat

CNN Indonesia
Kamis, 27 Feb 2025 12:45 WIB
Presdir Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap perusahaannya belum bisa mengekspor konsentrat tembaga karena izin belum terbit. (Dok. Freeport)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap perusahaannya belum kunjung bisa mengekspor konsentrat tembaga.

Tony mengatakan pemerintah memang sudah memberi sinyal baik untuk ekspor konsentrat tembaga. Namun, proses penerbitan izin masih berjalan.

"Belum, sedang berproses ya. Kami berharap sesegera mungkin. Sekarang menumpuk di gudang," ujar Tony saat ditanya nasib konsentrat tembaga Freeport di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2).

Dia mengatakan jumlah konsentrat tembaga yang menumpuk di gudang mencapai 400 ribu ton. Sekitar 200 ribu ton disimpan di smelter Amamapare, 140 ribu ton di smelter Manyar, dan 60 ribu ton di PT Smelting, Gresik.

Saat ini, Freeport menurunkan daya produksi sebesar 40 persen. Hal itu dilakukan agar mesin terus menyala sekaligus mencegah konsentrat semakin menumpuk.

Tony mengatakan saat ini penumpukan konsentrat belum berdampak pada pengurangan karyawan. Namun, dia khawatir PHK bisa terjadi bila semakin lama Freeport mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga.

"Kalau berlangsung lebih lama, tentu kita harus matiin (mesin). Mill (mesin penggiling bijih tembaga) kita yang ada tiga itu harus, paling enggak dua harus kita matiin, karena kapasitasnya cuma 40 persen," ujarnya.

"Kalau alau kita matiin, kan tentu saja dampaknya panjang. Dan untuk menghidupkan kembali lagi juga butuh effort yang panjang dan orang-orang yang mengoperasikan dua mill itu juga mungkin perlu dipertimbangkan," ucap Tony menambahkan.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia mengalami kebakaran di smelter mereka di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur, 14 Oktober 2024. Akibatnya, Freeport tak bisa melanjutkan produksi tembaga.

Pada saat bersamaan, izin ekspor konsentrat tembaga milik Freeport habis saat pergantian tahun. Mereka sedang mengajukan perpanjangan izin ekspor hingga smelter baru dibangun.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah merestui izin ekspor konsentrat tembaga untuk Freeport.

"Saya sebagai menteri ESDM adalah Bagaimana memastikan agar pabrik itu segera berjalan. Alhamdulillah kemarin kita sudah memutuskan dengan jalan tengah bahwa pabrik itu akan selesai di bulan Juni," ungkap Bahlil saat ditemui usai Indonesia Economic Summit di Jakarta, Rabu (19/2).

(dhf/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK