Harga Minyak Dunia Naik Usai Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela

Harga minyak mentah dunia naik tipis pada pembukaan perdagangan Kamis (27/2) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membatalkan perjanjian lisensi Chevron di Venezuela.

Perjanjian ini dibuat di era Presiden AS Joe Biden, yang memungkinkan Chevron untuk memompa dan mengekspor minyak Venezuela yang kini negaranya disanksi AS.

Pembatalan oleh Trump ini berpotensi memperketat pasokan minyak mentah sehingga harga merangsek naik.

Harga minyak mentah Brent naik 19 sen atau 0,3 persen menjadi US$72,72 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 16 sen atau 0,2 persen menjadi US$68,78 per barel.

Kemarin, harga minyak ditutup pada level terendah sejak 10 Desember 2024 karena peningkatan stok BBM AS yang mengejutkan.

Tingginya cadangan bahan bakar AS mengisyaratkan melemahnya permintaan. Peluang kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina turut menekan harga.

Chevron mengekspor sekitar 240 ribu barel minyak mentah per hari dari operasinya di Venezuela. Jumlah ini lebih dari seperempat dari seluruh produksi minyak Venezuela.

Dengan Trump mengakhiri lisensi berarti Chevron tidak akan dapat lagi mengekspor minyak mentah Venezuela.

"Berita tentang Venezuela memicu pelonggaran setelah aksi jual baru-baru ini di tengah pembicaraan gencatan senjata Rusia-Ukraina," kata Presiden NS Trading Hiroyuki Kikukawa dikutip Reuters.

"Potensi pembelian dari Cadangan Minyak Strategis AS juga mendukung pasar karena WTI diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari dua bulan," imbuhnya.

Pelaku pasar juga tetap fokus pada pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang melibatkan AS. Trump mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan mengunjungi Washington pada Jumat untuk menandatangani perjanjian tentang mineral tanah jarang.

Sementara, pemimpin Ukraina mengatakan keberhasilan kesepakatan akan bergantung pada pembicaraan tersebut dan bantuan AS yang berkelanjutan.

[Gambas:Video CNN]