Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.454 per dolar AS pada Kamis (27/2). Mata uang Garuda turun 73 poin atau minus 0,45 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.431 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang Asia lain bervariasi. Baht Thailand turun 0,37 persen, yuan China turun 0,14 persen, peso Filipina turun 0,01 persen, yen Jepang naik 0,23 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,27 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan mata uang negara maju mayoritas melemah. Poundsterling Inggris turun 0,05 persen, euro Eropa minus 0,06 persen, dan franc Swiss minus 0,18 persen.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah karena investor khawatir akan tarif impor 25 persen yang akan dikenakan Presiden AS Donald Trump kepada Uni Eropa.
Kenaikan tarif ini berpotensi menyebabkan inflasi di AS yang kemudian dapat mendorong The Fed untuk tidak memangkas suku bunga acuannya lebih lanjut.
"Tekanan terhadap rupiah diperbesar oleh sell off (aksi jual besar-besaran atas suatu aset dalam waktu singkat) yang berkelanjutan di pasar ekuitas domestik," katanya kepada CNNIndonesia.com.