Sejumlah karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) masih berkesempatan untuk bekerja di perusahaan yang sudah dinyatakan pailit tersebut. Mereka diminta pihak kurator untuk mengurus aset PT Sritex selama proses pemberesan utang-piutang perusahaan.
Salah satu petugas keamanan, Basuki Rudi Prasetyo mengaku sangat bersyukur mata pencahariannya tidak terhenti meski perusahaan tempatnya bekerja sudah tutup. Ia bersama dengan 24 orang petugas keamanan lainnya masih dipanggil oleh kurator untuk menjaga keamanan Sritex.
"Alhamdulillah, masih dipercaya untuk bisa menjaga," kata Basuki saat ditemui di Sritex, Senin (3/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Basuki mengatakan mencari pekerjaan di bulan puasa bukan hal gampang. Menurut pengalamannya, banyak perusahaan menolak surat lamaran pekerjaan selama bulan Ramadan.
"Biasanya menunggu habis lebaran baru ada penerimaan karyawan baru," kata dia.
Ia menambahkan petugas keamanan nantinya tak hanya area pabrik. Mereka juga harus menjaga sejumlah mes karyawan.
"Kalau melihat kapasitasnya (dibanding luas wilayah yang dijaga) sih kurang, tapi kita maksimalkan," kata Basuki.
Sementara itu, Direktur Umum Sritex Group, Supartodi mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan Kurator terkait jumlah personel untuk pemeliharaan aset Sritex selama masa pemberesan.
"Sementara ini kita ajukan sekitar 150-an. Tapi nanti kita koordinasikan dengan kurator, berapa. Bisa naik, bisa turun," kata Supartodi.
Selain menjaga keamanan, mereka akan bertugas memelihara mesin produksi, kendaraan, mobil, dan kebersihan di kompleks PT Sritex.
"Aset ini jangan sampai turun nilainya. Yang masih bisa digunakan, digunakan. Jangan sampai berhenti, ketika nanti mau digunakan, mesinnya malah rusak dan lain-lain," kata dia.
Tak hanya di kompleks pabrik, mereka juga harus menjaga keamanan di empat kompleks mes karyawan milik PT Sritex. Dua mes berada di dalam, dua mes lain di luar kompleks pabrik.
"Itu lebih rawan lagi karena itu tempatnya di luar," kata dia.
Supartodi mengatakan, pihaknya perlu memberi pengamanan ekstra untuk aset-aset PT Sritex. Ia menyinggung turunnya perekonomian di Indonesia berpotensi meningkatkan angka kriminalitas.
"Namanya manusia itu apalagi kondisi seperti ini, tahu sendiri lah. Pengen ambil sana, ambil sini," kata dia.
Sayangnya, Supartodi belum bisa menyebut berapa gaji yang akan diterima karyawan yang masih bekerja selama masa pemberesan. Pihaknya masih bernegosiasi dengan pihak kurator terkait nilai gaji tersebut.
"Itu nanti tergantung dari kurator. Saya belum bisa sampaikan berapanya, tapi yang jelas yang nggaji adalah kurator," kata dia.