Bahlil Kantongi Rancangan Keppres Pembentukan Badan Nuklir

CNN Indonesia
Rabu, 12 Mar 2025 08:47 WIB
Bahlil sudah kantongi rancangan Keppres Pembentukan Badan Nuklir dan tinggal menyerahkannya ke Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil sudah kantongi rancangan Keppres Pembentukan Badan Nuklir dan tinggal menyerahkannya ke Presiden Prabowo Subianto. (Foto: CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sudah mengantongi Rancangan keputusan presiden (Keppres) pembentukan Badan Pelaksana Program Energi Nuklir.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebut Bahlil tinggal menyerahkan rancangan Keppres pembentukan badan nuklir itu ke Presiden Prabowo Subianto.

"Keppresnya sudah di Pak Menteri (Bahlil), di meja Pak Menteri. Nanti izin prakarsanya naik dari Pak Menteri ke Pak Presiden," ucap Eniya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (11/3) dikutip Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian ESDM sudah menyiapkan struktur yang lebih sederhana terkait dengan pembentukan Badan Pelaksana Program Energi Nuklir (Nuclear Energy Program Implementation Organization/NEPIO), sebagaimana mandat dari Bahlil.

Eniya juga menyampaikan yang akan menjadi anggota dalam struktur organisasi dari badan nuklir tersebut adalah seluruh kementerian terkait.

"Nanti itu (badan nuklir) semacam mirip-mirip satgas gitulah. Nanti Pak Menteri bisa lebih intens di situ, ini baru di meja Pak Menteri," ucap Eniya.

Meskipun demikian, ia belum dapat memastikan kapan keppres pembentukan badan nuklir tersebut dapat diterbitkan.

"Kita berdoa bersama ya," pungkasnya.

Pemerintah akan segera membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) on-grid sebesar 250 megawatt. Awalnya, pembangkit nuklir ini ditargetkan dibangun pada 2032, namun kini dipercepat menjadi 2029.

Pengembangan pembangkit nuklir merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghadirkan pembangkit listrik dari energi baru.

Berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060, kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 443 gigawatt (GW) pada 2060, dengan 79 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

[Gambas:Video CNN]

(pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER