Puma Berencana PHK Karyawan Usai Kinerja Penjualan Jeblok

CNN Indonesia
Senin, 17 Mar 2025 08:33 WIB
Puma (PUMG.DE) akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan mereka buntut jebloknya kinerja penjualan mereka.
Puma (PUMG.DE) akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan mereka buntut jebloknya kinerja penjualan mereka. Ilustrasi PHK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Puma (PUMG.DE) akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan mereka.

Kepala Keuangan Markus Neubrand mengumumkan setidaknya 500 pekerja akan terkena dampak kebijakan itu di seluruh dunia.

PHK harus dilakukan karena beberapa toko tidak menghasilkan keuntungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Reuters, langkah itu juga dilakukan buntut suramnya kinerja penjualan dan laba tahunan triwulan terakhir 2024 yang diumumkan pada Januari lalu.

Dengan kinerja itu, penjualan tahunan Puma hanya tumbuh 4,4 persen menjadi 8,82 miliar euro (US$9,62 miliar) pada 2024.

Buruknya laporan kinerja itu membuat saham Puma merosot 23 persen menjadi 21,90 euro. Level  ini tidak terlihat sejak November 2016.

Penurunan kinerja penjualan menimbulkan kekhawatiran atas kemampuan Puma dalam bersaing dengan adidas, Nike dan pesaing baru seperti On Running dan Hoka.

Apalagi pada saat bersamaan Puma juga dihadapkan pada tantangan yang terjadi di Pasar Amerika imbas ketidakpastian ekonomi di negeri tersebut.

Kepala Eksekutif Arne Freundt mengatakan target konsumen Puma di Amerika Serikat tidak berbelanja karena ketidakpastian ekonomi.

"Februari buruk, tapi Maret memang mulai sedikit lebih baik," katanya dalam konferensi pers.

Meski demikian, Puma tak menyerah. Manajemen mengatakan masih menargetkan untuk menjual 4 juta hingga 6 juta pasang sepatu kets "Speedcat".

[Gambas:Video CNN]



(agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER