Prabowo Perintahkan Bahlil Bangun PLTS di 5.600 Desa Tanpa Listrik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 5.600 desa yang hingga saat ini belum teraliri listrik.
Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan.
"Kurang lebih sekitar ada 5.600 desa khusus yang belum mendapat listrik. Sesuai arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), desa-desa ini kita akan memakai PLTS dan sekarang sudah kita memulai untuk sampai dengan 5-10 tahun ke depan agar semua desa kita bisa mendapat manfaat daripada listrik," kata Bahlil dalam sambutannya secara daring di Peresmian Peningkatan Produksi Minyak Lapangan Banyu Urip, Cepu, Blora, Jawa Timur, Kamis (26/6).
Selain proyek PLTS, pemerintah juga meresmikan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) lainnya dengan total kapasitas 379,7 megawatt (MW) dan nilai investasi mencapai Rp25 triliun.
Lihat Juga : |
Dari total kapasitas tersebut, sebanyak 120 MW diresmikan pada Kamis (26/6), termasuk 34,9 MW di lokasi acara. Proyek ini merupakan bagian dari tahap pertama.
"Ini adalah tahap pertama dan ini Pak Presiden, tahap kedua akan menambah 45 MW dan tahap ketiga sekitar 25 MW, jadi total di sini kurang lebih sekitar 110 MW," ujarnya.
Tiga lokasi pembangkit yang diresmikan tersebar di berbagai wilayah, termasuk di Gunung Salak, Jawa Barat, dan beberapa titik lain di Sumatera Barat dan provinsi lain.
Menurut Bahlil, pembangunan EBT ini memberikan berbagai manfaat, antara lain mendorong pertumbuhan industri lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 40 persen, menciptakan lapangan kerja, serta menghasilkan penerimaan negara.
Ia menyebut kontribusi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan bonus produksi panas bumi dari proyek ini diperkirakan mencapai Rp426,5 miliar per tahun.
Khusus investasi yang dilakukan PT Medco Energi Internasional Tbk disebut mencapai Rp3,9 triliun dengan penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 1.404 orang.
Bahlil juga menyampaikan penambahan kapasitas 110 MW dari proyek EBT ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060.
"Hari ini kita ingin melaksanakan apa yang Bapak Presiden arahkan bahwa transisi energi harus kita lakukan terus menerus," ujar Bahlil.
(del/pta)