Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membeberkan rencana peluncuran lembaga baru oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ia mengklaim lembaga tersebut bertugas untuk menggenjot produktivitas warga Indonesia. Yassierli menyebut dirinya merupakan Dewan Pengarah dari calon lembaga baru tersebut.
"Kita memiliki amanat Perpres Nomor 1 Tahun 2024 (Perpres Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional), itu adalah pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional. Di situ saya sebagai Dewan Pengarah. Sampai sekarang kita belum launching, karena kami masih mencari komposisi terbaiknya seperti apa," ungkap Yassierli dalam Kajian Tengah Tahun (KTT) INDEF 2025 via Zoom, Rabu (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lembaga Produktivitas Nasional ini akan ada untuk dunia industri, untuk kemudian pemerintahan. Jadi, sudah ada beberapa panduan terkait public sector productivity. Sehingga ini yang kemudian harus kita boosting. Kenaikan produktivitas itu akan berdampak kepada pertumbuhan ekonomi juga," jelasnya soal tugas lembaga baru itu.
Yassierli turut menampilkan struktur dari ekosistem lembaga baru itu. Nantinya, Lembaga Produktivitas Nasional akan terintegrasi dengan sektor pendidikan, sektor publik atau sektor pemerintahan, sampai organisasi kemasyarakatan (ormas).
Ormas yang dimaksud adalah komunitas atau asosiasi di Indonesia. Ia mencontohkan, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), serikat pekerja dan serikat buruh, komunitas startup, komunitas human resources (HR), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), sampai asosiasi yang terkait urusan produktivitas.
Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu kemudian merinci 4 tahapan atau inisiatif pembentukan lembaga itu.
Pertama, melakukan sosialisasi dan edukasi. Cara-cara yang dipilih Kementerian Ketenagakerjaan adalah melalui podcast, buku saku, sampai kalkulator produktivitas.
"Beberapa komunitas datang ke saya, 'Pak Menteri, kami siap membantu. Gak usah khawatir, kami ini adalah Merah Putih. Niat kami ingin memberikan impact buat bangsa'. Saya lihat ternyata ada beberapa komunitas bantu saya dalam membangun budaya produktif di bangsa ini. Gimana caranya? Ayo sama-sama kita bikin podcast. Jadi, target saya akan ada ratusan podcast," jelasnya.
Kedua, penyiapan ekosistem melalui sertifikasi 2.000 productivity specialists. Ada juga upaya pembentukan 5 productivity center di Indonesia.
Ketiga, tahapan asesmen dan intervensi. Sedangkan yang keempat adalah monitoring dan evaluasi.
Yassierli mengatakan pihaknya juga akan menggandeng para pensiunan atau pekerja yang sudah purnatugas untuk ikut dalam proyek ini. Di lain sisi, pemerintah bakal rutin menggelar awarding terkait urusan produktivitas.
"Orang-orang yang kemudian sudah pensiun, purna, tapi menurut kami mereka harus menjadi part solution untuk bangsa ini. Daripada hanya main dengan cucu, kita beri kesempatan. Karena harus dan kita melihat potensinya besar," beber Yassierli.
"Kita buat kemudian Productivity Award dan seterusnya. Dan di sini kita dibantu oleh Asian Productivity Organization," tutupnya.