BPH Migas Usul Ke DPR Kuota Pertalite Naik Jadi 31,32 Juta KL di 2026

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 10:35 WIB
BPH Migas mengusulkan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar bertambah di tahun depan.
BPH Migas mengusulkan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar bertambah di tahun depan. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengusulkan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar bertambah di tahun depan.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan untuk RAPBN 2026, pihaknya mengusulkan kuota JBKP Pertalite sebesar 31,229 juta KL-31,230 juta KL, naik dari kuota yang dialokasikan sebesar 31,130 juta KL.

Kemudian, kuota JBT Solar diusulkan 18,531 juta KL-18,742 juta KL. Angka ini naik dari alokasi 2025 sebesar 18.441 juta KL.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peningkatan usulan jumlah kuota ini sudah disampaikan kepada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Tujuannya agar bisa dihitung kira-kira kebutuhan anggaran yang diperlukan.

"Kami sampaikan melalui surat kepada Kepala BKF dalam rangka penyusunan anggaran 2026," ujar Erika dalam Rakat Kerja dengan Komisi XII, Rabu (2/7).

Tak hanya itu, BPH juga mengusulkan kuota minyak tanah sebesar 0,517 juta KL-0,535 juta KL di tahun depan. Jumlah ini naik dari kuota yang dialokasikan sebesar 0,516 juta KL di 2025.

"Angka proyeksi tersebut didapatkan melalui perhitungan menggunakan metode statistik dan juga mempertimbangkan usulan dari badan usaha penugasan," jelasnya.

Di sisi lain, realisasi solar hingga Mei 2025 baru mencapai 38,13 persen. Jumlah ini naik 1,09 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Begitu juga dengan, realisasi pertalite sampai akhir Mei baru mencapai 37,14 persen. Diyakini penggunaan pertalite tak akan melebihi kuota sebab prognosa sampai akhir 2025 hanya mencapai 93,32 persen.

"Kami terus berupaya untuk menjaga agar realisasi distribusi BBM bersubsidi ini tidak melebihi kuota," pungkas Erika.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER