Pemerintah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi membanjirnya produk impor murah asal China ke pasar dalam negeri.
Langkah ini dilakukan menyusul ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ketegangan disebut akan memicu limpahan ekspor Negeri Tirai Bambu tersebut ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan pemerintah akan memberlakukan berbagai kebijakan perlindungan, seperti anti-dumping, safeguard, serta pengawasan ketat di wilayah perbatasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami antisipasi secara khusus kan sebenarnya membanjirnya barang-barang atau komoditas dari China yang kemungkinan tidak bisa masuk ke Amerika sebagai negara tujuan ekspor lalu masuk ke dalam negeri," ujar Faisol di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).
"Jadi kebijakan misalnya anti dumping, anti safeguard, anti perbatasan, anti border akan diberlakukan oleh pemerintah supaya barang-barang ini tidak masuk dan mengganggu pasar dalam negeri," imbuhnya lebih lanjut.
Di sisi lain, Faisol juga mengakui industri nasional saat ini menghadapi tekanan akibat penurunan aktivitas belanja bahan baku. Hal ini tercermin dari turunnya Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia sektor industri.
"Secara umum kondisi kita tertekan industri karena sesuai dengan PMI kita yang turun. Itu menunjukkan bahwa belanja industri, belanja bahan baku turun," kata Faisol.
Ia menjelaskan penurunan belanja bahan baku tidak lepas dari dua faktor utama. Pertama, situasi global yang menyebabkan terganggunya distribusi bahan baku. Kedua, sejumlah kebijakan di dalam negeri yang masih membatasi masuknya bahan baku tertentu.
"Karena belanja bahan baku turun maka kita cek apa saja sektor-sektor yang bahan bakunya turun. Ternyata ada banyak bahan baku yang diimpor itu memang tidak bisa masuk karena beberapa alasan. Pertama karena situasi global yang seperti ini. Yang kedua karena ada beberapa kebijakan yang melarang bahan baku masuk ke dalam negeri karena alasan-alasan khusus," jelasnya.
Faisol menambahkan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait agar pelarangan impor bahan baku tertentu dapat ditinjau kembali demi mendukung kelangsungan industri nasional.
"Dan oleh karena itu kami masih koordinasi dengan pemerintahan terkait untuk meminta agar bahan baku yang dilarang masuk bisa masuk ke dalam negeri," ucapnya lebih lanjut.