Prabowo Butuh Rp8.297 T untuk Kejar Pertumbuhan 6,3 Persen di 2026
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyebut Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto butuh investasi Rp8.297,8 triliun pada 2026 untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6,3 persen.
Target ini disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam paparan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.
"Berdasarkan exercise yang dilakukan oleh Bappenas, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen pada tahun 2026, total investasi yang dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp8.297,8 triliun," kata Rachmat dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (3/7).
Dari jumlah tersebut, investasi pemerintah hanya mencakup sekitar 4,22 persen atau Rp349,9 triliun, sementara sisanya diharapkan berasal dari BUMN sebesar 5,79 persen (Rp480,8 triliun) dan sektor masyarakat atau swasta sebesar 89,99 persen (Rp7.467,1 triliun).
"Investasi BUMN dan swasta justru menjadi sangat penting. Kebijakan investasi diarahkan untuk membangun iklim investasi yang kondusif, guna menarik keterlibatan dalam pembangunan proyek-proyek yang bernilai tambah tinggi," ujar Rachmat.
Ia menambahkan target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen pada 2026 merupakan bagian dari tahapan menuju pertumbuhan tinggi sebesar 8 persen pada 2029.
Namun, kata dia, pemerintah tetap memperhitungkan risiko ketidakpastian global dengan menetapkan proyeksi pertumbuhan di kisaran 5,8 persen hingga 6,3 persen.
"Ini perkiraan yang kita catat supaya kita nanti pada waktu tahun 2029 bisa mencapai 8 persen," ujarnya.
Ia menyebut pertumbuhan pada 2026 dari sisi pengeluaran akan ditopang oleh konsumsi, investasi, dan ekspor. Sedangkan dari sisi produksi, sektor pertanian olahan, makanan-minuman, dan infokom akan menjadi pendorong utama.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional juga sangat bergantung pada kontribusi daerah. Untuk itu, pemerintah menargetkan sebagian besar provinsi di luar Jawa dapat tumbuh di atas 7 persen pada 2026.
"Kami menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sebenarnya juga ditopang oleh pertumbuhan ekonomi daerah," kata dia.