Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dikenal sebagai pendukung garis keras Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Ade Armando ditunjuk sebagai komisaris PT PLN Nusantara Power.
Penunjukan itu telah beredar di media sosial sejak 1 Juli. Ade pun mengonfirmasi tangkapan layar dokumen hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN NP yang mencantumkan namanya.
"Benar, mulai aktif Kamis kemarin," ucap Ade saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Armando dikenal publik sejak menjadi akademisi Universitas Indonesia (UI). Pria kelahiran Jakarta, 24 September 1961 itu pernah menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI.
Lihat Juga : |
Dia menjadi sarjana di UI pada 1988. Ade melanjutkan pendidikan S2 di Florida State University, Amerika Serikat pada 1991. Lalu dia kembali ke UI untuk pendidikan S3 pada 2006.
Selain mengajar, Ade Armando pernah menjabat Ketua Program S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI 2001-2003. Dia juga berkiprah di luar kampus dengan menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2004-2007.
Ade juga dikenal sebagai pegiat media sosial. Dia sering kali membuat pernyataan kontroversial yang berkaitan dengan agama dan politik.
Pada Januari 2017, dia memicu kontroversi dengan unggahan "Allah kan bukan kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues".
Dia juga pernah mengunggah foto pimpinan FPI Rizieq Shihab dengan topi santa klaus. Pada 2018, dia menjadi sorotan publik karena menyebut azan tak suci.
Hampir di setiap pernyataan kontroversi di media sosial, Ade Armando dilaporkan ke kepolisian. Dia pernah berstatus tersangka UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena unggahan "Allah bukan orang Arab."
Pada 2022, Ade Armando menjadi korban pemukulan saat demonstrasi menolak penundaan pemilu dan tiga periode di Kompleks Parlemen, Jakarta. Dia dihajar sampai babak belur dan dilarikan ke rumah sakit.
Ade mengakhiri karier sebagai dosen UI pada 11 April 2023. Dia memutuskan terjun ke politik dengan bergabung bersama PSI.
Selama di politik, Ade menjadi garis keras pembela Jokowi dan keluarga. Misalnya, saat Jokowi dan PDIP retak di Pemilu 2024, Ade menyampaikan beberapa sindiran.
Pernyataan Ade sempat membuat berang beberapa petinggi PDIP. Ketua Umum PSI yang juga anak Jokowi, Kaesang, menyanksi Ade. Ade pun meminta maaf dan menjelaskan maksud pernyataannya.
"Saya memang sebenarnya frontal tapi saya harus akui dong Pak Jokowi sudah sukses menerapkan politik gaya Solo selama lebih dari 10 tahun. Jadi ya wajar kalo saya mengikuti resep yang terbukti kemanjurannya," kata Ade di akun X-nya @adearmando61, 6 Oktober 2023.