Jelang Launching, Zulhas Klaim 100 Kopdes Merah Putih Siap Beroperasi

CNN Indonesia
Senin, 07 Jul 2025 12:28 WIB
Zulhas menyebut pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih tercapai pada akhir tahun. Ia mengklaim saat ini sudah 100 unit yang siap beroperasi. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan sebanyak 100 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) telah memenuhi syarat dan siap beroperasi jelang peluncuran pada 19 Juli mendatang. Sementara 80 ribu lainnya masih dalam tahap pembentukan dan ditargetkan tuntas akhir 2025.

"Yang dilaunching itu pembentukan 80 ribu, tapi sekaligus sudah ada mockup-nya. Diperkirakan yang sudah daftar jadi, sudah memenuhi persyaratan, sudah ada 100 lebih," ujar Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (7/7).

Adapun peluncuran resmi Kopdes Merah Putih diagendakan pada 19 Juli 2025 dan akan dipusatkan di Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini akan diikuti seluruh provinsi dan kabupaten, dengan kehadiran kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga lurah dan aparat kelurahan.

Zulhas menambahkan pembentukan koperasi ini dilakukan bertahap, dengan menekankan kesiapan unit usaha sebelum mengakses pembiayaan.

"Kalau bisa tiap kabupaten ada, belum sempurna pun tidak apa-apa. Karena sempurnanya nanti kita di akhir tahun," kata dia.

Ia menjelaskan Kopdes akan mendapat plafon pinjaman hingga Rp3 miliar dari bank anggota Himbara, namun hanya setelah rencana usahanya jelas.

"Dan ini bukan dari APBN, ini pinjaman," tambahnya.

Program ini dikembangkan lewat kerja sama lintas pihak, termasuk kementerian, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan lembaga keuangan. Beberapa perusahaan pelat merah yang turut dilibatkan antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI, Bank Syariah Indonesia, Perum Bulog, dan ID Food.

Ia juga merinci sejumlah fasilitas yang akan tersedia di prototipe Kopdes di Klaten. Di antaranya agen pupuk, gerai gas melon, sembako, armada angkut hasil panen, layanan perbankan digital, hingga kerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk distribusi bantuan pemerintah.

Selain itu, fasilitas seperti klinik, apotek, serta gudang penyimpanan gabah dan jagung juga disiapkan di tingkat desa. Zulhas menyebut program ini ditujukan untuk memperpendek rantai distribusi logistik dan menekan peran tengkulak di daerah.

"Bayangin kita akan punya 80 ribu gudang," ujarnya.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK