Dua Bandara di NTT Ditutup Imbas Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang meletus pada Senin (7/7) siang dengan semburan abu vulkanik mencapai 18 km.
Dua bandara yang ditutup tersebut adalah Bandara Wunopito Lewoleba di Kabupaten Lembata dan Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka.
General Manajer Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wirawa yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com Senin (7/7) membenarkan penutupan dua bandara tersebut.
"Betul ada dua bandara yang ditutup yakni Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere dan Bandara Wunopito Lewoleba di Kabupaten Lembata," ujar Nyoman dikonfirmasi melalui pesan tertulis.
Dia menjelaskan penutupan kedua bandara tersebut berdasarkan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi Aeronautika Denpasar.
"Berdasarkan Notam yang dikeluarkan oleh Pusat Informasi Aeronautika (PIA) Denpasar, Ada 2 bandara yang tutup Yaitu Wunopito - Lewoleba, Fransiskus Xaverius Seda - Maumere," jelas Nyoman.
Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki, di Kabupaten Flores Timur, NTT meletus pada Senin (7/7) pukul 11.05 WITA dengan semburan abu vulkanik mencapai 18 km di atas puncak.
Letusan disertai suara dentuman kuat dan lontaran awan panas sejauh 5 km ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi disertai dentuman kuat dan awan panas (sejauh) 5 kilometer ke arah utara dan timur laut," mengutip laporan tertulis PPGA yang diterbitkan pukul 11.26 WITA.
Saat letusan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara, timur laut, dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 milimeter dan berlangsung selama 6 menit 26 detik.
Gunung Lewotobi Laki-laki yang kini berstatus awas atau level IV memiliki tinggi 1.584 meter di atas puncak. Gunung tersebut berjarak sekitar 90 km dari Kota Larantuka.