PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Solder Tin Andalan Indonesia (Stania), perusahaan yang dikembangkan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, menandatangani pokok-pokok perjanjian (Heads of Agreement/ HoA) terkait jual beli bahan baku logam berupa perak dan timbal.
Kesepakatan ini ditandatangani oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dan Direktur Stania An Sudarno di Batam pada Kamis (10/7).
Penandatanganan dilakukan di hadapan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu serta Direktur Utama PT Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Freeport Indonesia akan memasok sekitar 10 ton perak dan 250 ton timbal per tahun dari fasilitas pemurnian logam mulia (precious metal refinery/ PMR) milik PTFI kepada Stania.
Bahan baku ini akan digunakan untuk memproduksi solder tin, yaitu bahan penyambung logam dalam industri elektronik.
"PTFI memproduksi perak dan juga by product lainnya seperti timbal. Itu yang kemudian akan kita suplai ke Stania untuk campuran solder tin," ujar Tony Wenas dalam keterangan resmi, Jumat (11/7).
Menurut Tony, fasilitas pemurnian logam mulia dapat menyuplai kebutuhan industri dalam negeri. Ia juga menyebut permintaan bahan logam seperti perak dan timbal dapat digunakan oleh berbagai sektor industri, termasuk otomotif dan elektronik.
Fasilitas PMR milik PTFI diketahui telah memproduksi perak batangan sejak Juli 2025.
Kapasitas tahunan fasilitas ini mencakup 50 ton emas, 200 ton perak, 2.000 ton timbal, serta logam Platinum Group seperti 30 kilogram (kg) platinum dan 375 kg paladium.
Direktur Stania An Sudarno menyebut kebutuhan bahan baku untuk perusahaannya saat ini mencapai 250 ton timbal dan 10 ton perak per tahun. Keduanya digunakan sebagai bahan paduan untuk produksi solder tin.
Ia juga menyampaikan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya pemanfaatan sumber daya dalam negeri dan pengurangan ketergantungan terhadap bahan impor.
"Dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, perusahaan tidak bergantung terhadap impor," katanya.
Kesepakatan ini akan dilanjutkan dengan pembahasan menuju perjanjian definitif.
Kedua perusahaan akan melakukan evaluasi lanjutan untuk menjalin kerja sama jangka panjang di bidang penyediaan bahan baku logam.
(del/sfr)