Menkop Dukung Jatim Jadi Prioritas Pengembangan Kopdes Merah Putih
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Budi Arie Setiadi menyatakan dukungan penuhnya terhadap Provinsi Jawa Timur sebagai prioritas utama dalam pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih. Salah satunya di Kabupaten Bojonegoro, Jatim.
Dukungan ini disampaikan dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-78 dan Roadshow SERGAPP di Jawa Timur, Kamis (17/7).
"Saya optimis, bahwa Jawa Timur akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan koperasi berbasis desa dan kelurahan," kata Budi.
Menurut Budi, Kopdes/kel Merah Putih bukan hanya sekadar program, melainkan menjadi tanggung jawab bersama, terutama dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Justice is not service. Keadilan itu bukan hadiah. Keadilan itu adalah perjuangan untuk kita mewujudkan pengelolaan ekonominya yang berkeadilan, sehingga rakyat bisa mendapat manfaat terbaik bagi kehidupan ekonominya," ucap Budi.
Menurut Budi, koperasi sudah dianggap sebagai bagian dari alat perjuangan rakyat yang mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat luas.
"Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan lebih dari 80.000 Kopdes/kel Merah Putih beroperasi di seluruh Indonesia tahun ini, dengan Jawa Timur menjadi provinsi terdepan," ujarnya.
Dia juga mengumumkan rencana peluncuran Kopdes/kel Merah Putih secara nasional yang akan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada 21 Juli mendatang, sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi rakyat dan penguatan koperasi di Indonesia.
"Dengan semangat gotong royong dan dedikasi dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan koperasi dapat menjadi pilar utama dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," katanya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi atas dukungan Menkop ini. Dia mengungkapkan, Pemprov Jatim menerima dukungan paling banyak dan paling cepat dalam pengembangan Kopdes/kel Merah Putih .
"Kami berterima kasih kepada seluruh jajaran. Mulai dari Kepala Desa, Lurah, hingga para pelaku dunia usaha dan industri yang turut mendukung gerakan ini," tuturnya.
Dia juga menekankan pentingnya disiplin dalam menjalankan kegiatan koperasi, sebagai bentuk komitmen menjalankan mandat dari Presiden Prabowo untuk menjadikan koperasi sebagai pilar kemajuan, keadilan, dan kesejahteraan bangsa.
"Seperti koperasi yang ada di Bojonegoro justru telah memiliki korporasi, bahkan holding koperasi yang telah mengonsolidasikan berbagai koperasi lain," jelasnya.
Khofifah berharap, model ini dapat menjadi contoh sinergi yang kuat antara koperasi dan dunia usaha, industri, serta lembaga perbankan untuk meningkatkan kontribusi koperasi dalam pembangunan ekonomi daerah.
(ory/ory)