IHSG Diprediksi Mandek di Awal Pekan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak datar atau terkonsolidasi pada perdagangan Senin (21/7).
Founder WH-Project William Hartanto melihat indeks saham masih berada dalam tren menguat, namun potensi koreksi jangka pendek mulai muncul akibat tekanan jual yang cukup besar.
Menurutnya, tekanan tersebut terlihat dari pola shooting star pada grafik candlestick, yang sering kali menjadi sinyal pembalikan arah. Meski demikian, koreksi diperkirakan bersifat terbatas dan justru membuka peluang akumulasi saham saat harga melemah.
"IHSG memang masih dalam tren naik, tapi kalau melemah ke area 7.291-7.300, itu bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness," ujar William dalam riset hariannya.
Lihat Juga : |
Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 7.291 dan resistance 7.340.
Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni APLN, BBCA, CTRA, dan MNCN.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG membentuk pola shooting star pada penutupan perdagangan Jumat lalu, tak lama setelah menembus level resisten 7.324. Pola ini mengindikasikan adanya potensi koreksi jangka pendek pada awal pekan.
Namun, kata Ivan, selama IHSG mampu bertahan di atas level support 7.271, peluang untuk melanjutkan penguatan tetap terbuka.
"Selama IHSG tidak turun di bawah 7.271, maka target kenaikan selanjutnya ada di kisaran 7.444," ujar Ivan dalam riset hariannya.
Dia memprediksi IHSG bergerak di level support 7.271, 7.226, 7.164 dan 7.102 dan resistance 7.444, 7.530, dan 7.617 hari ini. Ivan pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni AKRA, INCO, INDF, INKP, dan KLBF.
IHSG ditutup di level 7.311 pada Jumat (18/7) sore. Indeks saham menguat 24,89 poin atau naik 0,34 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp16,94 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,12 miliar saham.
Pada penutupan terakhir, 284 saham menguat, 324 terkoreksi, dan 197 stagnan.
(del/pta)