REKOMENDASI SAHAM

Deretan Saham yang Diramal Cuan Pekan Ini

Dela Naufalia Fitriyani | CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 06:45 WIB
Analisis memperkirakan pekan ini IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas. Saham apa yang cocok dikoleksi pada kondisi ini? (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24,89 poin atau naik 0,34 persen ke level 7.311 pada Jumat (18/7) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp17 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,16 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat lima hari. Tak heran, performa indeks tercatat menguat 3,75 persen sepanjang pekan kemarin.

Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 14 sampai dengan 18 Juli 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup pada zona positif.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan sebesar 5,44 persen dari Rp12.404 triliun menjadi Rp13.079 triliun pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata volume transaksi harian pun turut meningkat 28,16 persen dari 20,09 miliar menjadi 25,75 miliar lembar saham.

Lalu, rata-rata nilai transaksi harian tercatat mengalami peningkatan tertinggi sebesar 49,98 persen dari Rp11,08 triliun menjadi Rp16,62 triliun.

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian pun turut meningkat yakni sebesar 47,22 persen dari 1,14 juta kali transaksi menjadi 1,69 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp277,31 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp59,50 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (18/7).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai penguatan indeks saham pekan lalu ditopang sejumlah sentimen positif, seperti pemangkasan suku bunga acuan oleh Bani Indonesia (BI) serta penurunan tarif impor AS untuk produk Indonesia.

Dari dalam negeri, BI memangkas BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen. Kebijakan ini dinilai bisa menurunkan biaya pendanaan (cost of fund) dan mendorong permintaan kredit.

Sementara dari eksternal, penurunan tarif impor AS terhadap produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen diperkirakan memperkuat daya saing ekspor dan membuka peluang peralihan rantai pasok ke Indonesia.

Namun, Oktavianus memperkirakan IHSG pekan ini bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terbatas.

"Pasar juga menantikan pidato Jerome Powell pekan depan, terutama untuk melihat arah kebijakan The Fed setelah inflasi AS dirilis di atas ekspektasi. Ini membuat pelaku pasar cenderung wait and see," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/7).

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Pertamina Gas Negara atau PGAS yang ditutup menguat 3,81 persen ke posisi 1.635 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi PGAS dapat menyentuh level 1.750 pada pekan ini.

Kedua, saham Merdeka Copper Gold atau MDKA yang ditutup menguat 9,05 persen ke posisi 2.420 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MDKA dapat menyentuh level 2.750 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam sepekan ini berpeluang menguat dengan level support di 7.130 dan resistance di 7.449. Beberapa faktor eksternal maupun domestik diperkirakan akan memengaruhi arah pasar.

Dari global, pelaku pasar akan mencermati keputusan suku bunga China yang diperkirakan tetap tidak berubah.

Sementara dari dalam negeri, saham-saham emiten konglomerasi masih dinilai memberi pengaruh terhadap pergerakan IHSG, seiring sentimen IPO besar yang belum sepenuhnya mereda. Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga emas dunia juga menjadi sorotan.

"Potensi penguatan IHSG masih terbuka, tapi investor akan lebih selektif dengan mencermati arah suku bunga China, pergerakan Rupiah, dan tren harga emas," jelas Herditya.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PTBA. Ia memproyeksi PTBA dapat menyentuh level 2.620 pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham Barito Renewables Energy atau BREN yang ditutup menguat 3,56 persen ke posisi 8.000 pekan lalu. Ia memproyeksi BREN dapat menyentuh level 9.275 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham Petrindo Jaya Kreasi atau CUAN yang ditutup menguat 0,30 persen ke level 1.655 pada pekan lalu. Ia memproyeksi CUAN bisa menyentuh level 1.895 pada pekan ini.

Kemudian, ia merekomendasikan saham Tjiwi Kimia atau TKIM yang ditutup menguat 1,36 persen ke level 5.600 pada pekan lalu. Ia memproyeksikan TKIM bisa menyentuh level 6.000 pada pekan ini.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK