Raksasa suku cadang mobil Jerman, Bosch, akan kembali memangkas karyawan. Pada Selasa (22/7), mereka mengatakan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.100 pekerja di pabrik kawasan Jerman selatan.
Pengumuman itu, seperti diberitakan AFP, menjadi sebuah pukulan terbaru bagi industri otomotif Jerman yang sedang terpuruk.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produsen mobil Jerman telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk bersaing dalam persaingan yang semakin ketat dengan China dan berdampak pada pemasok hulu.
"Pasar sistem kemudi Eropa didorong oleh harga dan persaingan ketat dengan pemasok baru," kata kepala elektronik Bosch, Dirk Kress.
"Pemotongan yang diperlukan tidak mudah, tetapi penting untuk mengamankan masa depan pabrik," tambahnya.
Volume penjualan sistem kemudi menurun sebagian akibat lambannya adopsi kendaraan listrik, kata Bosch dalam sebuah pernyataan.
"Memproduksi sistem kemudi di pabrik Reutlingen tidak lagi kompetitif," kata Bosch, seraya menambahkan bahwa pabrik tersebut sekarang akan fokus pada manufaktur semikonduktor.
Pemotongan tersebut akan berdampak pada sekitar satu dari sepuluh pekerja di pabrik tersebut, termasuk mereka yang berada di jalur perakitan serta di bagian administrasi, katanya.
Perusahaan tidak menjelaskan apakah PHK tersebut akan melibatkan PHK wajib atau bergantung pada langkah-langkah sukarela seperti pensiun dini.
Bosch sendiri November 2024 mengumumkan 5.500 PHK di seluruh perusahaan. PHK sudah dilakukan Bosch sejak dua tahun terakhir.
Rekan pemasok otomotif Schaeffler dan Continental telah melakukan PHK tahun lalu, sementara produsen mobil sport Porsche juga memperingatkan para pekerja tentang "situasi serius" di tengah menurunnya permintaan di China.
(afp/chri)