Sebelum 30: Sukses Anak Muda Bangun UMKM Camilan Lokal Bersama Shopee

E-commerce | CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 10:52 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/Akbar Bhahesti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kejelian melihat peluang bisnis dari camilan yang mudah ditemui sehari-hari mengantarkan Ahmad Adi Sudrajat (23) asal Krian, Sidoarjo, Jawa Timur menuju kesuksesan. Kemitraan dengan Shopee menjadikan UMKM Makaroni SOS bertumbuh menjadi merek camilan lokal yang digemari konsumen di berbagai kota.

Ahmad mengungkapkan, dirinya telah mulai berbisnis sejak SMA dengan berjualan gantungan kunci. Saat pandemi melanda, Ahmad dan adiknya mencoba usaha snack rumahan yang terinspirasi dari toko kecil sang ibu.

Di luar dugaan, usaha rumahan yang mengusung moto "Snack berkualitas yang sedang kamu inginkan dengan harga terjangkau" ini kini melayani ribuan pesanan. Dari awalnya hanya puluhan pesanan per hari, Makaroni SOS pun mulai membuka lapangan kerja di lingkungan sekitar.

"Dengan modal terbatas, kami mulai berjualan di Shopee dan malam pertama langsung ada pesanan. Kami belajar banyak hal secara otodidak dari segi produksi, kemasan, hingga melayani pelanggan. Sekarang, dari dapur kecil di Krian, kami bisa layani ribuan pesanan tiap hari dan bertumbuh bersama Shopee," kata Ahmad.

(Foto: dok Istimewa)

Perjalanan Mengolah Camilan Jadi Peluang

Industri snack makaroni saat ini telah berkembang pesat. Makaroni SOS berhasil membangun daya tarik tersendiri lewat cita rasa yang khas dan kualitas produk yang terjaga.

Berbagai varian dihadirkan untuk menjawab selera konsumen, mulai makaroni kering, makaroni mekar, hingga makaroni bumbu basah yang tengah populer. Semua diproduksi dengan bahan baku berkualitas dan dikemas secara higienis menggunakan standar food grade.

Nilai lebih Makaroni SOS terletak pada upaya menjaga kepercayaan konsumen melalui kualitas, pengemasan yang aman, dan pelayanan yang cepat. Ahmad dan tim juga bekerja sama dengan UMKM sekitar untuk mendukung proses produksi, dengan tetap menerapkan standar kontrol kualitas yang ketat.

Ahmad menuturkan, keputusan bergabung di Shopee sejak 2021 menjadi titik balik perjalanan Makaroni SOS. Platform ini diakui membuka akses pasar yang lebih luas dan mempertemukan produk rumahan mereka dengan konsumen dari berbagai daerah.

Pada saat bersamaan, Makaroni SOS juga terus melakukan peningkatan layanan dan mengikuti berbagai program untuk terus menambah pengetahuan tentang cara berjualan di Shopee. Pesanan sejumlah hitungan jari lambat laun meningkat menjadi 50 pesanan per hari. Hal ini mendorong Makaroni SOS menyerap lebih banyak karyawan di area sekitar. Saat ini, Makaroni SOS bahkan mampu menerima hingga lebih dari 10 ribu pesanan per hari.

Bagi Ahmad, kehadiran Shopee di setiap tahap sejak awal perjalanan Makaroni SOS terasa bagai teman.

"Mulai dari handling pesanan, menjaga rating, sampai memahami apa yang dibutuhkan konsumen hari ini. Dukungan ini membantu kami fokus pada hal penting lainnya, seperti menjaga kualitas, menjaga kepercayaan pelanggan, dan menciptakan produk yang relevan untuk pasar yang terus berkembang," paparnya.

Selama berkiprah di Shopee, Makaroni SOS mendapati pertumbuhan dari tahun ke tahun, termasuk karyawan dari 5 orang menjadi 30 karyawan, serta peningkatan omzet. Makaroni SOS juga aktif menggunakan berbagai fitur Shopee untuk mendukung operasional, seperti Shopee Live, Shopee Video, Affiliate Marketing, dan berbagai fitur lain yang membantu pekerjaan harian tim.

Bagi Ahmad, membangun Makaroni SOS turut menjadi bentuk kontribusi sebagai anak muda untuk melestarikan dan mengembangkan potensi kuliner lokal. Ia melihat, banyak produk khas daerah yang sebenarnya memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar modern, asalkan dikemas dengan cara yang lebih relevan dan sesuai dengan selera generasi saat ini.

"Saya percaya inovasi itu bisa dilakukan dengan cara sederhana. Terkadang, kita hanya perlu melihat lebih dekat ke sekitar, apa yang selama ini sudah akrab dan dicintai banyak orang, lalu coba kemas kembali dengan pendekatan yang baru. Makaroni pedas, misalnya, sudah lama jadi camilan favorit. Dengan perhatian yang lebih ke kualitas, rasa, pengemasan, dan konsistensi pelayanan, kita bisa membuat makaroni pedas menjadi produk yang dipercaya dan terus dicari," kata Ahmad.

Lebih dari itu, Ahmad juga menunjukkan bahwa lokasi bukan batasan untuk berkarya. Meski berasal dari kota kecil seperti Krian di Sidoarjo, ia membuktikan pelaku usaha lokal tetap bisa bersaing di kancah nasional dan internasional, selama memiliki semangat belajar dan tidak cepat puas.

Shopee dengan sistem yang terintegrasi, mengambil peran sebagai penggerak dalam memperluas jangkauan Makaroni SOS yang berlokasi di kota kecil Kiran. Sejak 2023, Ahmad dan tim telah memanfaatkan Shopee Live untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, dan menjelaskan produk secara real-time.

Kini, fitur tersebut menyumbang hingga 30 persen dari total penjualan harian, membuktikan efektivitas dalam membangun kepercayaan konsumen dan mendorong keputusan untuk pembelian.

Kemudian, Shopee juga berhasil menghadirkan trafik dan sistem yang mendukung pertumbuhan pesanan Makaroni SOS dari waktu ke waktu. Salah satu momentum besar terjadi saat kampanye Ramadan 2025, dengan lonjakan pesanan yang diterima Makaroni SOS hingga 4 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Ahmad pun merespons lonjakan itu dengan implemetasi strategi khusus, yaitu memfokuskan penjualan terhadap jajanan yang cocok untuk momen kumpul keluarga, menambah jumlah kru produksi hingga dua kali lipat, serta mengatur ulang manajemen produksi agar semua pesanan bisa ditangani secara tepat waktu dan tetap berkualitas.

"Ke depannya, kami ingin membawa Makaroni SOS melangkah lebih jauh menjangkau pasar di seluruh Indonesia, memperluas varian produk, hingga membawa cita rasa gurih dan pedas khas Indonesia menembus pasar global," pungkas Ahmad.

Makaroni SOS bisa langsung didapat di Shopee. Guna mendukung pertumbuhan merek lokal dan UMKM, Shopee telah menghadirkan kanal Shopee Pilih Lokal yang mewadahi kurasi produk lokal berkualitas dengan berbagai penawaran menarik.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK