Ketidakpastian ekonomi global seperti perang tarif Amerika Serikat, melemahnya nilai tukar rupiah, fluktuasi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), hingga ancaman kehilangan pekerjaan membuat banyak keluarga mulai cemas akan keberlangsungan rencana keuangan mereka.
Di tengah gempuran informasi negatif, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak gegabah mengambil keputusan finansial. Langkah awal yang bijak adalah memperluas wawasan, mencari sudut pandang dari sumber terpercaya, dan mempertimbangkan strategi perlindungan keuangan yang berkelanjutan.
Langkah penting lainnya masyarakat juga perlu mencari informasi mengenai solusi perencanaan keuangan yang menawarkan beragam opsi agar bisa menjaga nilai kekayaan jika terkena dampak dari risiko finansial dan faktor ekonomi eksternal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, masyarakat juga bisa mempelajari lebih dalam dengan mencari berbagai sumber informasi lain atau pandangan pakar yang kredibel.
Faktanya, meski isu global ramai diperbincangkan, namun fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga. Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Service, misalnya, menetapkan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia per Maret 2025 pada level Baa2 dengan outlook stabil.
Moody's Investor Service menilai ekonomi Indonesia tetap tangguh karena didukung pertumbuhan ekonomi yang stabil dan solid serta kredibilitas kebijakan moneter dan fiskal yang terjaga.
Hal senada juga disampaikan Head of Macro and Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina dalam paparannya bersama AXA Mandiri beberapa waktu lalu.
Dian memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5%. Pertumbuhan tersebut ditopang dari konsumsi dan investasi sebagai motor utama.
Selain memperkaya diri dengan informasi yang lebih komprehensif, Dian menyarankan masyarakat juga memperluas wawasan mengenai layanan keuangan yang bisa membantu diri dan keluarga dalam menjaga nilai kekayaan. Terutama jika terjadi perkembangan yang berpotensi mengancam perencanaan keuangan ke depannya.
"Dalam kondisi yang penuh dinamika ini, strategi yang bisa kita jalankan untuk melindungi diri adalah diversifikasi. Sumber dana yang ada diberdayakan ke instrumen yang memberikan proteksi dan investasi," tambah Dian dalam acara Economic Outlook AXA Mandiri akhir Maret lalu.
Menurutnya, salah satu langkah ampuh untuk menjaga masa depan keluarga yang tetap sejahtera, yakni menyiapkan perencanaan keuangan dengan matang. Mulai dari memiliki tabungan, asuransi, investasi hingga warisan.
Dian berujad, sederet manfaat dari hal-hal tersebut dapat memberikan ketenangan bagi orangtua untuk menjaga masa depan saat menghadapi risiko dan ketidakpastian global saat ini.
Chief Communications Officer AXA Mandiri, Atria Rai menambahkan, asuransi menjadi pilihan tepat karena dapat memberikan perlindungan dari kerugian finansial sekaligus memberikan perlindungan jiwa dan masa depan.
Menurutnya, produk asuransi merupakan instrumen keuangan yang fokus terhadap perlindungan dari risiko sehingga dapat menjadi solusi perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan memiliki perlindungan, nasabah bisa menjaga masa depan dan impiannya agar dapat tetap terwujud meski kondisi keuangan sedang tidak pasti sekalipun.
"Kehadiran asuransi jiwa dalam satu keluarga mampu menekan risiko finansial jika pencari nafkah tidak produktif lagi. Bentuk perlindungan dari risiko tersebut terwujud dalam uang pertanggungan, manfaat tunai, atau manfaat akhir masa asuransi yang bisa diwariskan ke anak," tuturnya.
Meskipun dunia dihadapkan pada ketidakpastian, AXA Mandiri optimis layanan yang mereka miliki bisa membantu masyarakat menghadapi kondisi tersebut. Salah satunya dengan produk asuransi yang memberikan manfaat tunai karena memiliki kelebihan bebas pajak dibandingkan instrumen seperti emas, properti, dan deposito.
Kelebihan berikutnya, proses pencairan mudah di mana klaim ditujukan ke penerima manfaat yang jelas sesuai ketentuan polis dalam bentuk tunai ketika risiko terjadi. Dana dalam bentuk tunai ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain dengan mudah dibandingkan warisan dalam bentuk properti dan emas.
Jika orang tua mewariskan properti, lanjut Atria, maka akan ada biaya waris hingga biaya balik nama. Selain itu, bentuk warisan dalam bentuk properti likuiditasnya juga rendah karena tidak bisa dijual dalam waktu singkat.
"Dalam istilah lain, kondisi ini disebut cash is king. Warisan dalam bentuk tunai memiliki kelebihan fleksibilitas, sederhana, nilai yang stabil, mudah digunakan, dan bebas pajak. Kelebihan ini juga bisa memudahkan proses persiapan warisan hingga pengalihan kepada waris," tutur Atria.
Salah satu produk asuransi jiwa yang bisa dipilih untuk mempersiapkan warisan sekaligus masa depan orang tercinta adalah Asuransi Mandiri Ultimate Legacy dari AXA Mandiri. Produk ini memberikan nilai uang pertanggungan hingga 350% atau hingga 18 kali dari nilai premi yang sudah dibayarkan.
Informasi lengkap mengenai produk Asuransi Mandiri Ultimate Legacy, bisa ditemukan di halaman resmi AXA Mandiri atau hubungi Financial Advisor AXA Mandiri dengan mengunjungi kantor cabang Bank Mandiri terdekat atau menghubungi contact center AXA Mandiri di 1500803.
(ory/ory)