PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan performa positif dengan laba bersih mencapai Rp703 miliar di semester I tahun 2025, tumbuh 13,26 persen secara tahunan (year-to-year/YoY).
Plt. Direktur Utama Bank Jatim, Arif Suhirman menyebutkan, pada periode yang sama, total aset Bank Jatim secara konsolidasi mencapai Rp118,15 triliun atau naik 16,71 persen YoY. Keberhasilan ini antara lain didukung oleh akselerasi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi penyaluran kredit dan transaksi nasabah, juga momentum perbaikan kualitas aset yang tetap terjaga.
"Kami bersyukur bahwa Bank Jatim masih mampu membukukan kinerja yang cukup baik, terutama dalam perolehan laba bersih bank only. Kami berkomitmen akan selalu berusaha mewujudkan visi misi Bank Jatim menjadi BPD nomor 1 di Indonesia," kata Arif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran kredit Bank Jatim di semester I/2025 juga naik signifikan, yakni sebesar 15.91 persen YoY atau Rp67,31 triliun. Menurut Arif, akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka lebar agar dapat menciptakan lapangan usaha dan pekerjaan baru, sehingga ekonomi dapat berputar dan bertumbuh.
"Meskipun kondisi ekonomi nasional dan regional relatif masih mengalami tantangan, Bank Jatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit. Hal ini menandakan masih terdapat kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," ujarnya.
Guna mempertahankan kinerja positif dan menjadi BPD nomor satu di Indonesia, Bank Jatim telah memiliki sejumlah strategi utama. Pertama, memfokuskan kembali kinerja kualitas aset, yakni memperbaiki struktur aset dan liabilities dengan penyaluran pinjaman yang lebih selektif, serta menyelesaikan pinjaman yang optimal, termasuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang berkelanjutan.
Kedua, mengintegrasikan seluruh elemen bisnis, termasuk pemerintah daerah, UMKM, dan masyarakat ke dalam ekosistem digital yang terkait dan berkelanjutan. Ketiga, penerbitan obligasi yang merupakan aksi korporasi untuk mendukung ekspansi bisnis dan mengantisipasi pengetatan likuiditas.
Arif menambahkan, kinerja layanan digital banking dengan brand JConnect di sepanjang semester I2025 juga berhasil mencetak angka positif. Pengguna JConnect Mobile tumbuh 21,99 persen YoY, dengan nominal transaksi berada di angka Rp29,41 triliun, naik 6,56 persen YoY dibanding semester I/2024.
Sementara, user JConnect Internet Banking tercatat sebanyak 10.496 pengguna atau naik 15,89 persen YoY dengan jumlah transaksi sebesar Rp5,70 triliun. Kemudian, jumlah jaringan unorganik, yaitu Agen Jatim sebesar 14.008 user di semester I/2025, tumbuh 38,68 persen YoY dengan jumlah transaksi sebesar Rp190,06 miliar.
Tak kalah, merchant QRIS Bank Jatim pun mencapai 167.598 unit atau tumbuh 25,20 persen YoY dengan jumlah transaksi sebesar Rp916,36 miliar, tumbuh 19,80 persen dibanding periode yang sama tahun lalu YoY.
"Aplikasi digital untuk membantu pelayanan permintaan kredit yaitu Jatim Kilat juga tumbuh positif. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa layanan Bank Jatim semakin diterima oleh masyarakat luas," papar Arif.
Arif menilai, pertumbuhan bisnis bank yang semakin baik terjadi karena keberhasilan menjaga penyaluran kredit Bank Jatim, diiringi penguatan bisnis melalui sinergi Kelompok Usaha Bank (KUB). Sampai saat ini, terdapat satu anggota KUB Bank Jatim, yaitu Bank NTB Syariah, dan empat kandidat anggota KUB Bank Jatim, masing-masing Bank Lampung, Bank NTT, Bank Sultra, dan Bank Banten.
Seluruh kinerja Bank Jatim itu mendapat sejumlah apresiasi dari berbagai ajang. Penghargaan yang diraih Bank Jatim pada semester I/2025 termasuk 14th Infobank Digital Brand Awards Isentia 2025, Marketing Contact Center Service Excellence Awards, Indonesia Human Capital Brilliance Awards 2024, The Asian Post The Best Regional Champions 2025, Warta Ekonomi Indonesia Public Relation Awards 2025, dan masih banyak lagi.
Menghadapi tantangan di semester kedua nanti, Arif menegaskan bahwa Bank Jatim telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menjaga momentum pertumbuhan, antara lain dengan tetap berorientasi pada pertumbuhan yang berfokus pada kualitas, meningkatkan efisiensi, dan menggali potensi pendapatan baru.
"Kami akan terus bekerja keras untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," tutup Arif.
#BankJatim
(rea/rir)