TAIPAN

Arthur Blank, Berharta Rp148 T dari Jualan 'Alat Perbaikan Rumah'

agt | CNN Indonesia
Minggu, 03 Agu 2025 10:10 WIB
Arthur Blank berhasil menjadi taipan berharta Rp148,21 triliun berkat jualan peralatan rumah tangga.
Arthur Blank berhasil menjadi taipan berharta Rp148,21 triliun berkat jualan peralatan rumah tangga. (Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menjadi kaya raya bisa didapat dari jalan apa saja. Termasuk dari jualan peralatan perbaikan rumah.

Seperti itu juga mungkin yang terjadi pada Arthur Blank. Dari jualan peralatan perbaikan rumah, ia kini menjelma menjadi triliuner.

Merujuk data Forbes, total kekayaan Arthur Blank tembus US$9 miliar. Tidak tanggung-tanggung. Jika dikonversikan dengan rupiah kurs Rp16.468 per dolar AS, kekayaan Arthur tembus Rp148,21 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah harta itu menempatkannya sebagai orang terkaya nomor 367 dunia pada saat ini.

Lalu siapa sejatinya Arthur Blank. Bagaimana juga perjalanan bisnisnya sehingga ia bisa menjelma menjadi manusia kaya?

Mengutip berbagai sumber Arthur Blank bernama lengkap Arthur Morris Blank. Ia lahir di Queens, New York, AS pada 27 September 1942 dari seorang ayah yang bekerja sebagai apoteker bernama Max Blank.

Tidak banyak cerita yang bisa dilacak dari kehidupan masa kecil Blank, terutama soal di mana dia dan bagaimana dia menghabiskan masa kecilnya, bersekolah hingga akhirnya tumbuh remaja.

Yang terlacak adalah ia pernah kuliah di Sekolah Bisnis Babson College di Wallesley, Massachusetts, Amerika Serikat dengan spesialisasi pendidikan kewirausahaan. 

Setelah lulus,  pada 1963, Blank bekerja di Arthur Young and Company menjadi akuntan senior. Namun, ia tak lama di situ. 

Blank kemudian melanjutkan petualangan karirnya dengan bekerja di Daylin perusahaan konglomerasi ritel besar yang berbasis di Los Angeles sebagai presiden Elliott's Drug Stores/Stripe Discount Stores, sebuah divisi dari Daylin.

Ketika Daylin memutuskan untuk menjual divisi tersebut, Blank pindah ke divisi lain, Handy Dan Home Improvement Centers. Namun, di tempat kerja barunya, ia dipecat buntut perebutan kekuasaan internal perusahaan.

Namun, pemecatan itu tak membuatnya terpuruk. Bersama dengan temannya bekerja Bernie Marcus, Blank merintis bisnis perabotan rumah bernama Home Depot, menyaingi Handy Dan yang sudah sangat sukses kala itu.

Dibantu bankir investasi Ken Langone mencari modal yang dibutuhkan, ia akhirnya berhasil membangun dua toko pertama dan dibuka pada 22 Juni 1979 di Atlanta.

Awal menjalankan bisnisnya, ia mengusung konsep "gudang besar, sederhana, toko kelas bawah, harga murah dengan layanan hebat".

Melalui toko ini, ia menguji coba dan melihat apakah model bisnisnya berhasil. Arthur dan rekan-rekannya selalu mendengarkan pelanggan untuk mengetahui pelayanan seperti apa yang mereka inginkan, bagaimana jam operasionalnya, dan lain sebagainya.

Masukan itu ia manfaatkan untuk menjalankan bisnisnya. Ia mempertahankan hal-hal yang sudah baik dan menyempurnakan hal-hal yang perlu diperbaiki.

Strategi itu sukses. Hanya dalam waktu dua tahun, Home Depot tumbuh besar dan berhasil melebarkan sayap bisnisnya dari Georgia ke Florida dengan membuka toko di Hollywood dan Fort Lauderdale.

Namun, perkembangan itu tak lantas membuatnya berpuas diri. Pada 22 September 1981, ia membawa Home Depot melantai di Bursa Efek New York (NASDAQ) dan mengumpulkan dana sebesar US$4,093 juta. 

Home Depot terus membesar.  Pada 1984, Home Depot telah mengoperasikan 19 toko dengan torehan penjualan lebih dari US$256 juta.

Pada 1984, Home Depot melanjutkan petualangan dengan mengakuisisi Bowater Home Center dari Bowater Inc. dengan harga US$40 juta.

Ekspansi usaha itu ternyata memicu masalah. Home Depot justru mengalami kesulitan keuangan.

Laba mereka turun 42 persen. Saat bersamaan, utang mereka meningkat menjadi US$200 juta.

Penurunan kinerja dan permasalahan keuangan itu menyebabkan harga saham Home Depot turun. Untuk mengatasi kesulitan tersebut,  ia dan teman-temannya melakukan perombakan.

Hanya  10 toko yang ia buka pada 1986. Itu membantu Home Depot merestrukturisasi utangnya. Pelan tapi pasti, Home Depot bangkit.

Pada 1989, Home Depot menjadi toko perlengkapan rumah terbesar di Amerika Serikat, melampaui Lowe's.

Pada 1990-an, Home Depot mencari cara mendefinisikan ulang pasarnya. Anak perusahaan EXPO Design Center diluncurkan pada 1991 untuk menyediakan produk dan layanan desain kelas atas.

EXPO kemudian mendirikan toko pertama di Riverdale, Utah di lahan seluas 9.800 meter persegi dengan mempekerjakan sekitar 110 karyawan.

Pada 1994, Home Depot juga mengakuisisi perusahaan Kanada Aikenhead's Hardware seharga US$150 juta. Perusahaan kemudian diubah menjadi toko The Home Depot.

Ekspansi tersebut membuat penjualan melesat.

Pada 1995, nilai penjualan Home Depot sudah tembus US$10 miliar. Penjualan dihasilkan oleh 350 toko.

Perkembangan pesat itulah yang membuat pundi-pundi kekayaan Arthur ikut terpupuk hingga seperti sekarang ini.

[Gambas:Video CNN]

(dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER