DPR Sebut Cadangan Emas RI Kalah Banyak dari Singapura, Kok Bisa?

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 15:05 WIB
Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyoroti jumlah cadangan emas Indonesia hanya 220 ton, kalah dibandingkan Singapura.
Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyoroti jumlah cadangan emas Indonesia hanya 220 ton, kalah dibandingkan Singapura. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyoroti jumlah cadangan emas Indonesia kalah dibandingkan Singapura.

Ia mengaku heran Indonesia bisa kalah dari negara yang bukan penghasil emas. Cadangan emas Indonesia hanya 220 ton.

"Bandingkan dengan Singapura yang tidak punya tambang emas, tapi memiliki sekitar 240 ton," kata Misbakhun pada seminar 'Di Balik Kilau Emas: Siapa Penjamin Simpanan di Bullion Bank?' di Universitas Paramadina, Jakarta, Selasa (5/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan cadangan emas Indonesia yang tercatat secara formal ada di Bank Indonesia (BI) sebanyak 80 ton, PT Pegadaian sebanyak 100 ton, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sekitar 40 ton.

Sementara itu, ada lebih dari 1.000 ton emas yang dipegang masyarakat. Akan tetapi, emas-emas ini tidak tercatat dalam sistem formal.

Padahal, dia menilai cadangan emas katanya sangat penting bagi perekonomian nasional. Misbakhun berkata belum ada sistem ekonomi yang dapat menjamin ketahanan ekonomi sekuat emas.

Ia mengatakan banyak negara, seperti Jerman, India, dan negara-negara Eropa bisa bertahan dalam perang yang panjang karena mengamankan cadangan emas.

Itulah sebabnya menjelang akhir Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) memelopori Perjanjian Bretton Woods di mana nilai dolar AS dipatok terhadap emas.

"Dari sini saya belajar, sistem cadangan berbasis emas itu sangat penting. Dan Indonesia, dengan cadangan emas yang besar, seharusnya memanfaatkannya untuk memperkuat sistem ekonomi," katanya.

Karena itu, Misbakhun mendorong BI untuk memperkuat cadangan emasnya. Menurutnya, strategi kebijakan moneter BI saat ini lebih fokus pada instrumen Surat Berharga Rupiah Indonesia (SRBI).

"Bank sentral yang seharusnya memberikan peran aktif justru makin lama meninggalkan sistem emas bank sentral kita. Saya sampaikan ke BI kenapa BI dalam setiap operasi moneter lebih sering memainkan SRBI daripada memperkuat sistem cadangan emasnya," katanya.

Hal senada pernah diungkap Menteri BUMN Erick Thohir. Dia menyebut Indonesia punya cadangan emas 1.800 ton, tetapi sebagian besar dipegang masyarakat.

Dengan alasan itu, pemerintah memulai pembentukan bank bulion. Bank emas ini diharapkan bisa menarik emas masyarakat untuk disimpan dan didaftarkan dalam sistem.

"Di masyarakat ini juga beredar kurang lebih 1.800 ton emas, ada yang di bawah bantal, ada di toilet, di baliknya ada batu bata dimasukin ke dalam situ. Itu realitas," kata Erick pada peluncuran layanan bank emas Indonesia di The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2).

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER