Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa mencatat pertumbuhan ekonomi paling tinggi di kuartal II 2025.
"Secara spasial, 2 wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi adalah Sulawesi dan Jawa," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
"Pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah tersebut ditopang oleh industri pengolahan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi menyentuh 5,83 persen year on year (yoy). Meski jadi yang tertinggi se-Indonesia, capaian itu turun dibandingkan kuartal II 2024 yang tembus 6,06 persen secara tahunan.
Sedangkan perekonomian di Jawa tercatat tumbuh 5,24 persen yoy. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama di tahun lalu, yakni 4,92 persen yoy.
Capaian yang ditorehkan di Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Edy melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan pada kuartal II 2025.
"Kontribusi wilayah Jawa terhadap PDB (produk domestik bruto) kuartal II 2025 sebesar 56,94 persen. Diikuti oleh wilayah Sumatra yang memberikan kontribusi sebesar 22,20 persen," bebernya soal wilayah dengan kontribusi terbesar.
Total, PDB atas dasar harga berlaku pada kuartal II 2025 adalah Rp5.947 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan senilai Rp3.396,3 triliun.
Sedangkan di kuartal II 2024 lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen yoy. Ini didapatkan berkat PDB atas dasar harga berlaku yang tembus Rp5.536,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp3.231,0 triliun.
"Sehingga pertumbuhan Indonesia pada kuartal II 2025 bila dibandingkan dengan kuartal II 2024 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,12 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal I 2025 atau secara quarter to quarter (qtq) tumbuh sebesar 4,04 persen," jelas Edy.
"Kalau melihat pertumbuhan 5,12 persen yoy dan 4,04 persen qtq, maka kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2025 itu mencapai 4,99 persen," tandasnya.