Dewan Komisioner LPS Pastikan Menabung di Bank Aman

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 22:20 WIB
Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono, menekankan pentingnya LPS dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap perbankan di LPS Finance Festival 2025.
Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono mengatakan keberadaan LPS sangat krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. (CNNIndonesia.com/Farid Rahman)
Surabaya, CNN Indonesia --

Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono mengatakan keberadaan LPS sangat krusial dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan.

Hal tersebut disampaikan Didik dalam acara LPS Finance Festival 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bekerja sama dengan Transmedia untuk mengenalkan LPS ke masyarakat. Intinya, simpanan di bank itu aman karena ada LPS. Dulu saat krisis, ada 16 bank dicabut izinnya dan belum ada penjaminan. LPS hadir untuk mengisi kekosongan itu," kata Didik dalam sesi 2 Business Talk LPS Finance Festival.

Menurutnya, kehadiran LPS menjadi benteng terakhir bagi masyarakat dalam menyimpan uang di bank.

Didik menyebut pemahaman soal keberadaan dan fungsi LPS harus terus disosialisasikan agar masyarakat makin percaya dan tenang dalam menabung.

Sementara itu, profesional banker dari Bank Jatim Winardi Legowo mengatakan kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mendorong literasi sekaligus inklusi keuangan.

"Anak muda sekarang engak suka ke cabang. Semua harus serba simpel. Maka teknologi harus dimanfaatkan agar akses produk dan layanan perbankan makin mudah," kata Winardi.

Menurutnya, transformasi digital di sektor perbankan bukan cuma soal sistem, tapi juga soal bagaimana masyarakat bisa melek finansial dan memanfaatkannya dengan bijak.

"Saat ini semua pasti mengarah pada meng-empowering teknologi yang ada sehingga mampu berkontribusi, di samping literasi juga inklusi," ujarnya.

Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Nuh mengatakan edukasi dan literasi keuangan adalah salah satu skill yang belum tentu diajarkan di bangku sekolah, tapi sangat penting dalam kehidupan nyata.

Ia juga mengingatkan bahwa kemampuan membangun jejaring dan belajar dari berbagai sumber adalah keterampilan hidup yang harus diasah terus-menerus.

"Jangan andalkan ilmu dari bangku sekolah saja. Ilmu bisa didapat dari mana saja. Kunci sukses itu jadi pembelajar sejati," kata Nuh.

(fra/frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER