Pertamina Terapkan Dual Growth Strategy, Perkuat Ketahanan Energi

Pertamina | CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 12:42 WIB
Pertamina mengimplementasikan Dual Growth Strategy untuk ketahanan energi nasional, gabungkan penguatan bisnis migas dan pengembangan energi hijau.
Ilustrasi Pertamina. (Foto: Arsip Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina (Persero) memperkuat posisinya sebagai tulang punggung ketahanan energi nasional melalui pendekatan strategis yang menggabungkan penguatan bisnis eksisting dengan pengembangan energi hijau.

Strategi pertumbuhan ganda (Dual Growth Strategy) ini sejalan dengan target Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam mencapai swasembada energi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, menjelaskan bahwa perusahaan yang telah berkontribusi selama tujuh dekade ini berkomitmen menjadi perusahaan berkelanjutan yang menjaga ketahanan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan ini ia sampaikan dalam diskusi Energy & Mining Editor Society (E2S) bertema 'Retreat 2025: Collaboration to Advance the ESDM Sector' di Bogor, Sabtu (9/8).

"Sekaligus, menggerakkan perekonomian nasional melalui dampak langsung maupun multiplier effect dari kegiatan pengelolaan energi dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8).

Ia memaparkan, Pertamina saat ini mengelola 24 persen blok migas dalam negeri dan telah memenuhi 69 persen kebutuhan minyak nasional serta 37 persen kebutuhan gas.

Melalui anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), produksi migas mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari, yang terdiri dari 557 ribu barel minyak per hari dan 2.798 juta standar kaki kubik gas per hari.

Di sektor hilir, kilang-kilang Pertamina mampu memenuhi 70 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional, termasuk mencapai kemandirian 100 persen dalam produksi diesel dan avtur.

Dalam rangka menjangkau seluruh wilayah Indonesia, perseroan mengoperasikan lebih dari 15 ribu titik penjualan BBM, 6.700 gerai Pertashop, dan 573 lokasi BBM Satu Harga yang tersebar hingga daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T).

Jaringan distribusi LPG Pertamina juga mencakup lebih dari 260 ribu titik pangkalan di seluruh Indonesia, dengan program One Village One Outlet (OVOO) yang telah menjangkau 96 persen desa di Indonesia.

PertaminaCorporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, dalam diskusi Energy & Mining Editor Society di Bogor, Sabtu (9/8). (Foto: Arsip Pertamina)

Peran Pertamina dalam mendorong perekonomian nasional tercermin dari kontribusinya sebesar Rp401,74 triliun kepada negara pada 2024. Angka ini terdiri dari pajak senilai Rp275,68 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp116,70 triliun.

Efek berganda dari kegiatan Pertamina juga terlihat dari total penyerapan produk dalam negeri (PDN) sebesar Rp415 triliun yang turut menggerakkan industri nasional.

"Keberadaan Pertamina dalam memastikan ketersediaan energi merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pertamina juga menjadi salah satu BUMN dengan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara, inilah kiprah kami dalam membangun dan memajukan Indonesia," imbuh Arya.

Untuk mempercepat pencapaian target swasembada energi, dirinya melanjutkan, Pertamina menerapkan Dual Growth Strategy yang fokus pada dua arah pengembangan.

Pertama, memperkuat bisnis eksisting di sektor migas konvensional. Kedua, mengembangkan bisnis hijau seperti perluasan ekosistem biofuel, ekspansi energi panas bumi (geothermal), hilirisasi produk kimia, dan bisnis rendah karbon lainnya.

"Dual growth strategy menjadi kunci bisnis Pertamina saat ini, untuk menjaga ketahanan energi dan keberlangsungannya. Kami terus berusaha meningkatkan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, dan pada saat bersamaan aktif mengembangkan energi masa depan yakni energi hijau," tandas dia.

Dukungan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai Kuasa Pemegang Saham Pemerintah diharapkan dapat memperkuat posisi Pertamina dalam berinvestasi secara lebih agresif.

Sejalan dengan transformasi bisnis, Pertamina juga menerapkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) di seluruh lini operasinya. Perseroan juga berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER