Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengajak mahasiswa baru (maba) Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan dengan menguasai multi kompetensi dan membangun pola pikir adaptif.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam pembekalan mahasiswa baru di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB, Kota Bogor, Rabu (13/8).
"Mahasiswa baru Sekolah Vokasi IPB adalah calon pemimpin masa depan. Saya doakan adik-adik sukses menempuh pendidikan, segera lulus, dan berkarya untuk bangsa," ujar Yassierli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yassierli mengatakan, tantangan generasi saat ini jauh lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Perubahan teknologi yang cepat, globalisasi, dan dinamika geopolitik membuat dunia penuh ketidakpastian.
"Dalam manajemen ada istilah VUCA yaitu, Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Dunia berubah cepat, penuh ketidakpastian, dan semakin kompleks. Kuncinya hanya satu, adaptif," tegasnya.
![]() |
Menurutnya, pendidikan vokasi berperan strategis dalam menyiapkan lulusan siap kerja. Namun, kompetensi formal saja tidak cukup. Dunia industri membutuhkan talenta yang memiliki keahlian spesifik, sertifikasi, portofolio, sekaligus multi talenta.
"Jika dulu cukup ahli di satu bidang, kini dunia kerja membutuhkan orang yang punya spesialisasi sekaligus generalisasi, bahkan multi spesialisasi," jelas Yassierli.
Selain keterampilan teknis, Yassierli mengingatkan pentingnya keterampilan nonteknis seperti kepemimpinan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Kombinasi hard skills, soft skills, dan cognitive skills diyakini menjadi pembeda utama dalam persaingan kerja.
Selain itu, dia juga mengajak mahasiswa untuk perlu membangun growth mindset, future mindset, serta entrepreneurial & innovation mindset.
"Jangan menunggu peluang datang, tapi ciptakan peluang itu. Dengan multi kompetensi dan pola pikir yang tepat, adik-adik akan lebih siap bersaing, beradaptasi, dan memimpin di masa depan," pungkasnya.
(ory/ory)