Menaker Jamin Sertifikasi K3 Tetap Jalan Meski Ada Kasus OTT Ebenezer
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan layanan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tetap berjalan meski ada kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer.
Yassierli berjanji akan terus memperbaiki layanan tersebut. Ia memastikan berbagai upaya telah dilakukan selama 10 bulan menjabat untuk terus memastikan integritas para pelayan publik di Kemnaker.
"Tetap berjalan (layanan sertifikasi K3)," kata Yassierli pada jumpa pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (21/8).
"Angka kecelakaan kita masih memprihatinkan, kita perlu percepatan dalam pelayanan K3 dan seterusnya," ujarnya.
Ia menyampaikan telah membuat pakta integritas K3 bersama seribu perusahaan. Pakta itu dibuat sebagai komitmen menolak praktik suap, korupsi, pemerasan, ataupun gratifikasi.
Selain itu, Yassierli juga menerapkan rotasi pejabat secara berkala mencegah penyimpangan. Ia menggeser setiap pejabat di Kemnaker yang masa jabatannya sudah empat tahun.
Terkait dengan kasus ini, Yassierli mengatakan instansinya akan mengikuti semua proses yang berjalan. Namun, ia memastikan bahwa penindakan ini sejalan dengan upaya bersih-bersih yang dilakukan dalam 10 bulan ini.
"Berbagai hal sudah kita lakukan untuk membangun sistem yang lebih baik di Kemenaker ini, khususnya terkait integritas, profesionalisme, dan perbaikan layanan," jelasnya.
Sebelumnya, Wamenaker Immanuel Ebenezer terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (21/8).
Ebenezer diduga terlibat pemerasan dalam pengurusan sertifikat K3. KPK masih memeriksa Ebenezer dan punya waktu 1x24 jam setelah penangkapan untuk menetapkan status Ebenezer.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto menghormati proses hukum yang berlaku. Ia tak menutup kemungkinan pergantian pejabat bila kasus hukum berlanjut.
"Apabila nanti terbukti maka akan secepatnya dilakukan pergantian," kata Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/8).
(ldy/dhf)