Ketiga anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) melangkah tegap di kegiatan Upacara Bendera 17 Agustus 2025 di Kampung Banti, sekitar 5 kilometer (km) dari area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Keyakinan Linus Natkime yang bertugas mengerek bendera, Mila Magai pembawa baki bendera Merah Putih, dan Alopinus Natkime, pembentang bendera, menggambarkan bahwa semangat dan ketekunan akan membawa keberhasilan.
"Kami berlatih setiap hari untuk mempersiapkan upacara pengibaran bendera. Kami sangat bersyukur di peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, semua masyarakat kampung bisa melihat bendera Merah Putih berkibar di sini," kata Alopinus yang sehari-hari bekerja di kebun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pelatih Paskibra Kampung Banti, Serda Junaidin dari Satgas Yonif 301/Pks mengatakan, ketiga pemuda itu dipilih langsung berkat kemauan yang sangat tinggi untuk menjadi paskibra.
"Kenapa kami bisa menyampaikan seperti ini karna pada saat kami membuat kesepakatan jadwal latihan dari hari Senin sampai hari Sabtu mereka datang dengan penuh semangat dan apabila ada kendala mereka langsung laporan ke kami," kata Junaidin.
Meski tak punya latar belakang kemampuan baris-berbaris, Mila Magai dan teman-teman diakui punya semangat tinggi untuk belajar. Pratu Auliaurahman yang juga melatih paskibra di Kampung Banti mengatakan, dirinya terlebih dahulu membuat perjanjian dengan para pengibar bendera.
"Kami sepakat berlatih mulai pukul 07.30 WIT sampai dengan 10.30 WIT. Latihan ini kurang lebih dua pekan sebelum pelaksanaan upacara. Mereka berlatih enam kali dalam satu pekan, yakni hari Senin hingga hari Sabtu," katanya.
![]() |
Junaidin pun mengaku terkesan dengan kesungguhan, ketekunan, dan semangat para pemuda dalam berlatih.
"Sebagai pelatih sangat bangga karna bisa melatih mereka dan mereka pun bisa menerima apa yang kami sampaikan. Pernah ada yang terlambat datang, ternyata karena harus membantu orang tuanya bekerja. Tapi setelah selesai, dia datang untuk berlatih dengan teman-temannya. Ini luar biasa," tutur Junaidin.
Senior Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum mengatakan, setiap tahunnya secara rutin Freeport Indonesia selalu mengadakan perayaan ulang tahun kemerdekaan RI bersama warga Kampung Banti.
Berbagai agenda digelar sejak awal Agustus, seperti bersih kampung, pengecatan gapura, pemasangan bendera Merah Putih di seluruh penjuru kampung, beragam lomba untuk anak dan dewasa, bazar bahan kebutuhan pokok, hingga upacara peringatan kemerdekaan sebagai puncaknya, yang diikuti warga Kampung Banti dan sekitarnya.
"Upacara kemerdekaan RI ini memperkuat nasionalisme, kebersamaan, dan sekaligus menunjukkan kekuatan kita yang dapat hidup harmoni dalam keberagaman," kata Nathan.
Usai upacara pengibaran bendera, kemeriahan berlanjut dengan simbolis pemotongan tumpeng, dilanjutkan makan bersama, pembagian hadiah juara perlombaan serta doorprize, dan ditutup oleh pesta rakyat berupa pertunjukan band pemuda Banti dan karyawan PTFI, serta Tari Yosim Pancar (Yospan) yang dipersembahkan karyawan dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Waa Banti.
Melalui kolaborasi PTFI dengan aparat Distrik, Polsek serta Danramil Tembagapura, semarak peringatan HUT RI ke-80 di PTFI berjalan dengan lancar. Para karyawan dari berbagai divisi kerja PTFI berkolaborasi dengan tenaga pengajar, tenaga kesehatan, komunitas Papuan Engineer, Satgas Tergelar, juga masyarakat lokal Banti.
(rea/rir)