Penyaluran KUR Terhambat Kredit Macet Pinjol dan Paylater
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kawasan Soloraya terhambat.
Pemicunya, kredit macet lewat pinjaman online alias pinjol dan paylater di platform belanja online sejumlah pelaku usaha kecil.
Kepala Cabang Bank Tabungan Negara (BTN) Solo, Anita Sapta Purwarini mengatakan permohonan kredit dari pelaku UMKM sering ditolak karena adanya kredit macet dari Pinjol.
"Hambatannya antara lain dari si pengaju. Mungkin ada pinjol di SLIK-nya (Sistem Layanan Informasi Keuangan)," kata Anita di sela acara Bale Festival UMKM di Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/8).
Ia menerangkan pihaknya tidak akan serta-merta menolak aplikasi KUR dari pelaku UMKM yang memiliki tanggungan pinjol.
"Kalau pinjolnya lancar enggak masalah. Nah, karena pinjolnya itu kadang terlambat atau bahkan macet, itu jadi hambatan," kata dia.
Selain Pinjol, kebiasaan belanja online dengan paylater (bayar belakangan) juga perlu diwaspadai jika pelaku UMKM ingin mengajukan KUR.
"Jadi masyarakat juga harus lebih hati-hati. untuk melakukan transaksi online karena kadang-kadang enggak sadar mereka lupa membayar," kata dia.
"Akhirnya pada saat tidak hanya pengajuan KUR tapi pengajuan KPR juga itu menjadi hambatan mereka mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan," lanjutnya.
Menurut Anita, saat ini pengajuan KUR yang ditolak di wilayah Soloraya masih relatif rendah.
"Masih di bawah 10 persen dari pengaju. Kurang lebih itu," kata dia.
BTN sendiri, kata Anita, telah menyalurkan KUR kepada pelaku UMKM di Soloraya sudah lebih dari Rp5 miliar. Angka tersebut sudah atau 50 persen dari target sebesar Rp 10 miliar.
"Kita mulai gas lagi Juli. Maka dari itu dari kantor pusat menunjuk kita sebagai tuan rumah Bale Festival UMKM untuk bisa lebih lagi meningkatkan realisasi KUR," kata dia.
(syd/agt)